MENARAnews, Medan (Sumut) – Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Sumatera Utara gelar Pertemuan Daerah Lingkungan Hidup (PDLH) ke-8 di Adigraha Ballroom, Raz Hotel Medan, Senin (22/8/2016).
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Job Rahmad Purba sebutkan bahwa sebelum PDLH dimulai, diisi dengan dialog publik dengan mengangkat dua isu besar yang saat ini terjadi di Sumut. Kedua isu tersebut diantaranya Menggagas Badan Penyelesaian Konflik Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara dan Batu Bara dan Nasib Energi Terbarukan di Indonesia.
“Usai dialog kita akan lanjutkan ke PDLH Walhi, mengingat hal itu peran peserta sangat penting untuk mengelaborasi dan mencernati PDLH ini sebagai bahan masukan,” ujar Job yang juga mantan Direktur Walhi Sumut itu.
Kusnadi selaku Direktur Walhi Sumut saat ini yang juga Ketua Panitia Pelaksana PDLH Sumut ke-8 menyebutkan sudah mengundang seluruh mitra Walhi Sumut, Pemerintah Propinsi serta Pemerintah Kabupaten/Kota.
Dalam PDLH ini juga akan dilaksanakan pemilihan Eksekutif Daerah (ED) dan Dewan Daerah (DD) Walhi Sumut yang baru. Calon ED diantaranya Dana Tarigan, Renta Nababan dan Mei Leindha. Untuk Calon Dewan Daerah diantaranya Bonar Simanjuntak, Mardan Saragih, Daulat Sihombing, Misran Lubis, Faisal Rizal, Sumiati Surbakti.
Mualimin Pardi selaku Dewan Nasional Walhi dalam sambutannya bilang Walhi pada masa 1980an masih dalam gerakan lingkungan kemudian berkembang pada pasca reformasi menjadi gerakan environtalisme dan gerakan advokasi.
“Saat ini gerakan Walhi lebih banyak pada advokasi kebijakan, bagaimana Walhi mendorong pemerintah baik pusat dan daerah mengeluarkan kebijakan dalam bentuk undang-undang atau peraturan daerah yang pro lingkungan hidup,” sebuat Mualimin yang akrab disapa Apeng.
Hadir juga dalam pembukaan tersebut Soekirman Bupati Serdang Bedagai yang pernah menjadi presidium Walhi regional Sumatera tahun 1980 hingga 1989. Soekirman sebutkan bahwa saat ini Walhi sudah bergerak lebih mudah. Hal itu disebutkan karena sudah banyak aktivis WAlhi yang duduk di posisi penting sebagai pengambil keputusan.
“PDLH ini sebenarnya menjadi refleksi seterjang apa perjalanan dan perjuangan Walhi Sumut dalam satu masa periode kepemimpinan,” ujar Soekirman.
Menurut Soekirman ada empat pilar penting dalam membangun Walhi yaitu, Community Organizer & Community Development, Kedua dukungan politik di pemerintahan, ketiga dukungan teknokrat dan ilmuwan perguruan tinggi dan keempat jenis pendekatan yang digunakan harus sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Usai memberikan sambutan, Soekirman secara resmi membuka rangkaian PDLH ke-8 yang akan dilaksanakan hingga Rabu (24/8/2016). Diketahui ada 43 lembaga yang tergabung dalam jaringan Walhi Sumut yang tersebar di seluruh daerah di Propinsi Sumatera Utara yang akan menghadiri acara tersebut. (Ded)