MENARAnews, Kota Banda Aceh (Aceh), Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menggelar launching pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh Serentak 2017 dalam rangka menyambut pemilihan gubernur wakil gubernur, bupati wakil bupati, walikota dan wakil walikota di Aceh.
Acara bertagline “Pilihan Boleh Beda Geutanyoe Meusyedara” digelar di Gedung AAC Dayan Dawod Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh, Selasa (2/8) sebagai pertanda tahap demi tahap penyelengaraan pilkada di Aceh akan mulai dilaksanakan secara serentak yang berlangsung pada 15 Februari 2017.
Tabuhan beduk penanda dimulainya tahapan pilkada dilakukan oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, Anggota KPU RI Sigit Pamungkas, Ketua KIP Ridwan Hadi, Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi, Kasdam IM, Wakil Ketua DPR-Aceh T. Irwan Djohan.
Dalam sambutannya, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah menghimbau seluruh pihak bekerjasama menjaga kehidupan demokrasi, dan memelihara stabilitas politik di Aceh demi mendukung suskesnya Pilkada sekaligus menjaga kedamian di Aceh.
Aceh Inspirasi Pilkada di Indonesia
Sementara Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Ridwan Hadi, mengatakan Pilkada Serentak 2017 merupakan penyelenggaraan ketiga bagi Aceh sejak pertama kali pada 2006. Kemudian berlangsung pilkada kedua untuk pemilihan gubernur-wakil gubernur pada 2012.
Aceh juga mewarnai pemilukada di Indonesia dengan adanya partai lokal dimana pada saat itu tidak ada istilah partai politik nasional namun kemudian lahir partai politik lokal di Aceh yang memunculkan istilah partai politik nasional dan partai politik lokal itulah Kemudian menjadi Undang-Undang baru bagi kepemiluan di Indonesia.
Ridwan Hadi menambahkan, Provinsi Aceh adalah daerah pertama yang melaksanakan pemilihan dengan membuka kesempatan melalui jalur perseorangan atau independen. “Saat Aceh memberikan kesempatan pada calon perseorangan untuk maju dalam Pilkada, saat itu belum ada regulasi apapun terkait calon independen” ujar Ridwan Hadi
Setelah itu, Pemerintah Pusat melalui KPU membuat regulasi mengenai pencalonan melalui jalur independen sehingga lahirlah aturan KPU mengenai calon independen.
Hal tersebut ditegaskan oleh Komisioner KPU Pusat, Sigit Pamungkas bahwa Pilkada Aceh banyak menginspirasi pelaksanaan Pemilu di tingkat Pusat. (RF)