MENARAnews, Aceh Timur (Aceh) – Mustafa (45), seorang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Tanoh Anou, Kecamatan Idi Rayeuk, babak belur setelah dihajar sekelompok massa saat sedang melakukan verifikasi faktual syarat dukungan calon perseorangan di Kantor Camat Idi Rayeuk, Selasa (30/08/2016).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Menaranews, aksi pemukulan terhadap Mustafa terjadi karena adanya anggapan bahwa PPS Tanoh Anou dinilai tidak netral dalam proses verifikasi faktual dukungan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur, Ridwan Abubakar (Nek Tu) – Tgk. Abdul Rani (Polem).
“Selaku PPS, kami sudah melakukan verifikasi faktual sesuai dengan tugas dan fungsi. Saya tidak terima dan akan segera melaporkan kejadian ini ke polisi,” ungkap Mustafa.
‘Bogem mentah’ dari sekelompok massa terhadap Mustafa tersebut menyebabkan memar dan bengkak di bagian wajah, pelipis, mata, pipi, dan kepala. Akibat kejadian tersebut, proses verifikasi faktual terpaksa untuk ditunda.
Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto membenarkan adanya kejadian pemukulan terhadap anggota PPS Tanoh Anou tersebut. Korban telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Idi Rayeuk, dengan laporan polisi Nomor: LP/65/VIII/2016/SPKT tanggal 30 Agustus 2016.
”Meskipun ini termasuk tindak pidana ringan, kita akan tetap memproses laporan tersebut sesuai prosedur. Namun, masih ada kesempatan untuk menyelesaikan perkara secara damai sesuai Qanun Nomor 8 Tahun 2009,” jelas AKBP Rudi.
Kapolres menghimbau kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pilkada 2017 di Aceh Timur agar mengikuti peraturan yang berlaku.
”Semua pihak saya imbau untuk mengikuti tahapan Pilkada sesuai ketentuan yang berlaku. Jika menemukan pelanggaran di lapangan, segera dilaporkan ke Panwaslih. Tidak usah menggunakan kekerasan fisik,” pungkas Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi. (AB)