MENARAnews, Banda Aceh (Aceh) – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh berhasil mengamankan uang negara sebanyak Rp 4.187.953.182,68 atau sekitar Rp 4,1 milyar dan juga aset tidak bergerak yang meliputi 4 Persil tanah sawab di Kec. Kota Juang, 1 Persil tanah kebun di Kec. Gandapura Bireuen, serta satu ruko di Harun Square Lhokseumawe dari tersangka tindak pidana korupsi (Tipikor) Muslem Syamaun, S. Sos. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol. Gunawan saat konferensi pers di ruangannya, (23/9).
Kombes Pol. Gunawan menjelaskan, tersangka Muslem Syamaun S. Sos sebagai Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) Kab. Bireuen tidak menyetorkan uang potongan dari Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pembayaran kegiatan atas beban APBD dan gaji pegawai Pemerintah Kab. Bireuen selama 2007 sampai dengan 2010 dengan total Rp 70.849.756.002,59 atau sekitar Rp 70,8 milyar.
“Dari hasil audit BPKP Perwakilan Aceh, jumlah kerugian keuangan negara yakni mencapai sekitar Rp 27,6 milyar,” ungkap Kombes Pol. Gunawan.
Atas tindakan tersebut, tersangka terkena pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 dan pasal 8 UU No. 31 Tahun 1999 yang diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 64 KUHP dan Pasal 3 ayat (1) huruf a, b, dan c UU no, 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Sementara itu, Wakil Direskrimsus Polda Aceh, AKBP Ridwan Usman menambahkan, esok hari (24/8) Barang Bukti (BB) yang telah diamankan oleh Polda Aceh akan diserahkan kepada Kejasaaan Tinggi Prov. Aceh untuk penanganan lanjutan. (AM)