MENARAnews, Jambi – Wacana terhadap calon tunggal semakin terbuka lebar di Pilkada Sarolangun. Betapa tidak, Partai Politik (Parpol) satu persatu merapatkan barisan kepada pasangan calon incumbent Cek Endra (CE)-Hilallatil Badri. Terakhir pasangan CE mendapatkan rekomendasi Partai Amanat Nasional (PAN) setelah sebelumnya juga mengantongi dukungan PDI-P, Golkar, PKS, PKB, NasDem, Demokrat dan PKPI. Bergabungnya PAN membuat pasangan ini berada di atas angin dengan mengantongi 26 dukungan dari 35Padahal sikap PAN beg
tu di tunggu dua kandidat lainnya yakni Maryadi Syarif dan Muhammad Madel yang selama ini diketahui mempunyai cerita manis pada Pilgub 2015. Tak ayal jika sikap PAN membuat keduanya semakin terjepit untuk tampil di hajatan demokrasi tahun depan.
Meski begitu, harapan masih terbuka, karena masih ada 9 kursi yang akan menjadi penentu siapa rival CE di Pilkada nanti. Dimana 9 kursi ini yakni PPP, Hanura dan Gerindra yang kini masih dalam tahap pinalisasi di DPP.
Menyikapi ini, pengamat politik Jambi, Muhammad Farisi menilai terdapat kegagalan partai dalam melahirkan figur terbaiknya. Dimana partai justru mengambil langkah aman dengan mendorong kandidat lain.
“Sebenarnya ini harus menjadi bahan evaluasi bagi Parpol. Fornomena ini menunjukkan jika Parpol gagal dalam melahirkan kader terbaiknya. Tidak hanya di Sarolangun didaerah lain kelihatannya juga seperti itu,” ujarnya.
Dosen Fisipol Universitas Jambi ini menyebutkan seharusnya Parpol mempersiapkan diri jauh sebelum pelaksanaan Pilkada dilakukan. Sehingga lebih memilki keleluasaan untuk mempersiapkan kader militan yang akan di dorong maju dari semua lini.
“Seharusnya partai bisa mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Artinya partai nemilki kesempatan untuk melihat ruang untuk kadernya,” katanya.
Meskipun begitu, Farisi juga tidak memungkiri adanya kekuatan besar yang di miliki oleh calon incumbent seperti finansial, track record dan kepemimpinan yang baik semasa menjabat. Keunggulan ini di kemas dengan baik sehingga menjadi power besar untuk menarik simpati.
“Tapi bisa jadi penantang memilki power lebih dari calon lain seperti finansial, survey terkait kepusaan public ketika menjabat” jelasnya.
Menurut Farisi hal menarik yang harus disimak jelang pendaftaran calon September nanti yakni sikap Hanura, Gerindra dan PPP. Karena dengan 9 kursi ketiganya bisa membentuk poros baru untuk mengusung satu pasangan calon.
“Ini menarik sekali, kita akan lihat apakah ketiga partai ini akan membentuk poros baru atau memilih untuk bergabung,” ucapnya.
Disisi lain, Cek Endra saat dikonfirmasi mengaku dengan adanya dukungan PAN membuat dirinya semakin memantapkan dirinya untuk memenangkan Pilkada di Sarolangun.
“Benar PAN tadi malam SK nya sudah kami terima. Tentu dukungan ini semakin memantapkan kami memenangkan Pilkada nanti,” katanya.
Hanya saja, CE membatah jika dirinya ingin memboyong partai tanpa agar menjadi calon tunggal. Menurutnya dukungan parpol merupakan sikap objektif dalam melihat situasi politik saat ini. “Tidak ada itu, masih ada tiga partai dan kami tidak mendaftar disana,” jelasnya.
Namun jika ketiga partai ini akan memberikan dukungan, maka dirninya sangat terbuka. “kalau mereka yang memberikan dukungan ini persoalan lain,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Zumi Zola dikonfirmasi mengatakan dukungan yang diberikan kepada CE-Hilal merupakan bentuk komitmen partai dengan melihat hasil survey. Ketegasan ini diakuinya telah disampaikan di beberapa kesempatan.
“PAN adalah partai terbuka dengan melihat hasil survey. Ini adalah komitment kita sejak awal, karena kepentingan partai selalu di utamanakan,” terangnya.
Bagaimana dengan Madel dan Maryadi? Untuk kedua kalinya Zola menegaskan jika partainya bukan merupakan milik pribadi. Tapi milik semua kader PAN yang diketuai oleh Zulkifli Hasan.
“Partai inikan bukan milik Zumi Zola, jadi kita harus patuh dan taat kepada ketua umum dengan ketentuan yang ada,” jelasnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPD Gerindra provinsi Jambi, Syahbandar dikonfirmasi belum lama ini mengaku jika dukungan partai masih di godok. Namun soal kemungkinan dukungan, Gerindra memberikan sinyal positif kepada Maryadi.
“Peluang pak Maryadi masih terbuka, beliau itukan kader kita. Tunggu saja rekomendasi, insya allah dalam waktu dekat ini,” jelasnya.
Syahbandar mengakui sejuah ini Gerindra meminta agar Maryadi untuk terus turun serta memastikan calon pendamping. Harapnya, calon pendamping ini bisa memberikan konstribusi pencalonannya nanti.
“Kita minta agar pak maryadi untuk turun. Sekalian melihat calon pendamping yang bisa memberikan konstribusi, jika tidak percauma saja,” tegasnya.
Setali tiga uang, Ketua Hanura Sarolangun, Indra Gunawan mengatakan akan ada kejutan untuk pilkada Sarolangun ini. Menurutnya hingga kini komunikasi dengan semua kandidat masih baik, namun memang ada yang lebih intens menjalin komunikasi.
“Memang ada yang lebih intens, cuma kita belum bisa buka itu. Akan ada kejutan nanti,” sebutnya.
Kapan rekomendasi itu akan turun? disebutkan Indra Hanura akan menyatakan sikap politiknya pada awal bulan depan.
“Akan kita sampaikan berita itu ke publik, kita akan deklarasi, tunggu saja kejutannya,” pungkasnya.(GWA)