MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Pembangunan light rail transit (LRT) telah memberikan dampak negatif pada tata kota Palembang. Kolam retensi yang berada di area Mall Palembang Icon mengalami penimbunan. Kawasan serapan air akan menjadi berkurang akibat penimbunan tersebut. Selain itu, kawasan serapan air ketika memasuki musim hujan akan berkurang.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang M Thabrani, mengatakan, pembangunan LRT di kawasan Palembang Icon ini memang mengharuskan penimbunan kolam retensi.
“Sudah ada surat permintaan dari pihak pengembang (Waskita) untuk melakukan penimbunan yang sifatnya hanya sementara,” ungkap Thabrani, Senin(15/8).
Ia menjelaskan, nanti setelah pemasangan tiang penyangga selesai, pihak Waskita akan kembali mengeruk kawasan yang ditimbun tersebut.
“Timbunan tersebut sebagai pijakan alat berat yang akan melakukan pengeboran. Nanti Waskita akan kembali mengeruk kembali retensi yang telah ditimbun dan juga akan dibuat joging track,” katanya.
Di tempat yang sama Manager Pembangunan LRT Zona Punti Kayu sampe Simpang Caritas, Hari Prambudi menjelaskan, dalam pembangunan struktur tiang LRT memang mengharuskan mengenai kolam retensi. Untuk itu membutuhkan lengkungan peralihan penunjang LRT yang putarannya sekitar 80 meter.
“Karena membutuhkan lengkungan. Untuk memenuhi kecepatan LRT yang mencapai 80 kilometer per jam dibutuhkan penunjang yang cukup,” ujarnya.
Menurutnya, lengkung peralihan sesuai dengan rencana operasional LRT. Yang mana pihaknya tidak boleh tidak menimbun sebagian kolam retensi.
“Penimbunan ini sifatnya sementara, perkiraan 6 bulan perkejaan pembangunan LRT selesai maka akan kami keruk kembali,” terangnya
Ganeral Manajer Palembang Icon, Congil mengatakan, pihaknya telah mendapatkan pemberitahuan mengenai penimbunan kolam retensi.
“Malah setelah selesai pembangunan tiang pancang LRT akan dikembalikan ke bentuk semula,” katanya.
Selain itu pihaknya juga, sambung Congil, akan melakukan pengerukan kembali kolam retensi tersebut. (AZ)