MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Pencegahan dan peningkatan kewaspadaan tindakan terorisme, tidak hanya tangggungjawab dari aparat keamanan atau instansi pemerintah, akan tetapi termasuk peran serta seluruh masyarakat termasuk media masa sangat berperan penting dalam mencegah terjadinya tindakan terorisme. Dengan memberikan karya jurnalis yang tidak memiliki unsur kontraproduktif, serta membantu melaksanakan pedoman yang sudah ditentukan oleh Dewan Pers dan Komisi Informasi Publik, tentu dapat mencegah segala tindakan terjadinya terorisme.
Hal ini disampaikan Gubenur Kalteng, Sugianto Sabran melalui Asiaten I Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng, Nurul Edy dalam peyampaian sambutan kegiatan pedoman peliputan terorisme dan peningkatan profesionalisme media massa pers dalam meliput isu-isu terorisme kamis (25/08/2016) di Hotel Luwansa Kota Palangka Raya.
“Ini merupakan tugas kita bersama dalam upaya meningkankan kewaspadaan, memantau setiap pergerakan dan segera melakukan koordinasi untuk mencegah tumbuhnya paham terorisme,” papar Nurul Edy.
Dikatakanya, media massa bisa saja ikut andil dalam pertumbuhan terorisme, serta media masa juga sangat efektif dalam membantu dalam pencegahan terorisme yang hingga saat ini masih sangat diperlukan melalu karya-karya jurnalisnya.
Disisi lain, Kepala Sub Bidang Kewaspadaan Badan Nasional Pemberantasan Teroris (BNPT), Andi Intan Kurung mengatakan, Pencegahan terjadianya terorisme tidak bisa dilakukan oleh lembaga atau instansi terkait, akan tetapi dilakukan secara bersama-sama termasuk unsur – unsur di masyarakat yang bisa mencegah terjadinya terorisme, termasuk menggandeng awak media.
“Kita mau, teman-teman media bekerjasama dalam menyusun sterategi bersama BNPT dan FKPT menyampaikan informasi pembenaran dan bukan sebaliknya,” jelas Andi Intan diwawancarai Menaranews.
Dia mengatakan, media massa dengan terorisme adalah sebuah simbiosis mutualisme, bersama tapi berbeda. Penekanan yang terpenting adalah jangan sampai pemberitaan media malah memberikan dukungan dukungan kepada faham terorisme sehingga berpotensi mempromosikan dan memberikan legitimasi maupun glorafikasi terhadap tindakan terorisem dan pelakunya
Dirinya juga menekankan bahwa peran orang tua terhadap pertahanan keluarganya sangat penting, seperti melakukan pengawasan terhadap segala kegiatan anak seperti mengawasi pergaualan anak dengan siapa saja termasuk kegiatan lainya.
“Peranan orang tua sangat penting, dan anak muda dari umur 18 – 30 tahun masih dalam kondisi labil. Kita juga tidak hanya mengandeng awak media, tapi juga para tokoh agama, masyarakat, bahkan aktifis serta akademisi dengan maksud bersama-sama dalam pencegahan terjadinya tindakan terorisme” papar Andi.
Dalam Kegiatan yang diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT tersebut, dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Perangkat Daerah, Tokoh Masyarakat, dan Organisasi Kemahasiswaan. (Arliandie)
Editor: HIdayat