MENARAnews, Jayapura (Papua) – Warga masyarakat yang hendak ke perbatasan RI Papua Nugini terutama wilayah perbatasan Kota Jayapura ataupun Kabupaten Keerom dengan Papua Nugini, diminta untuk meminum obat anti Filariasis (Kaki Gajah) yaitu DEC (Diethyle Carbamazine Citrate), pasalnya, di daerah ini merupakan kantong penyebaran penyakit Kaki Gajah.
“Perkampungan perbatasan, seperti daerah Skopro, Petewi Arso Timur dan Wilayah Distrik Senggi dan Waris, adalah kantong penyebaran Filariasis,”kata Wahyu, salah satu mantri kesehatan di Distrik Waris Kabupaten Keerom Papua, Rabu (10/8/2016).
Dikatakan, wilayah – wilayah perbatasan sangat potensial untuk penyebaran parasit ini, pasalnya merupakan daerah lembab dan rawa.
“Daerah perbatasan kan lembab, dan rawa, sehingga perkembanganbiakan nyamuk dan penyebarkan parasit ini sangat mudah,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya selaku tenaga kesehatan, sesuai perintah atasan, sejak Januari 2016 lalu sudah berupaya menggencarkan pencegahan dan upaya penukaran penyakit kaki gajah ini ke masyarakat.
“Kita gencar melakukan sosialisasi dan pemberian obat langsung kepada masyarakat, sampai – sampai, kita juga tungguin untuk mereka meminum obat ini,” ujarnya.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat, baik yang merupakan warga didaerah tersebut, maupun yang hendak berkunjung ke daerah perbatasan, utamanya yang aksesnya masih di dalam hutan, untuk mengantisipasi penyakit ini, karena penularannya sangat mudah yaitu melalui gigitan nyamuk.
“Jadi kalau ada masyarakat atau warga yang mau ke wilayah perbatasan, hendaknya minta obat felariasis ke puskesmas disana, mereka akan kasih itu. Kami dapatkan dua kasus pada tahun 2010-2016, dan analisis kami, jika satu orang saja terkena dan kakinya membesar, maka 10 orang disekitarnya sudah potensial terkena itu, maka saya sarankan pencegahan,”tuturnya. (Surya)