MENARAnews, Medan (Sumut) – Warga Sari Rejo kembali memblokir Jalan ke Arah SMA Negeri 2 Medan dan persimpangan Komplek CBD Polonia Medan, Senin (15/08/2016). Tindakan ini menyusul pematokan sebidang tanah oleh TNI AU di Jalan Pipa.
Informasi yang dihimpun di lapangan, tanah yang dipatok oleh TNI AU merupakan milik warga Kecamatan Sari Rejo. Sehingga warga merasa TNI AU telah mengambil tanah mereka.
“Jam empat pagi katanya ini dipatok. Mereka (TNI AU) telah semena-mena mengambil tanah rakyat,” ujar seorang warga.
Ratusan massa yang didominasi ibu-ibu juga mengatakan TNI AU maling.
“Apa itu main patok patok aja. Kalau begitu TNI AU maling,” teriak massa.
Jalan diblokir menggunakan ban bekas yang dibakar dan ranting pohon. Lalu lintas disekitar lokasi pemblokiran lumpuh total dan dialihkan ke jalan lain.
Wakil Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (FORMAS) Moses Sitohang mengatakan pemblokiran jalan dilakukan karena maayarakat protes terhadap penatokan tanah. Sebelumnya pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan DPR RI terkait konflik lahan mereka dengan TNI AU.
“Kami sudah ke komisi II DPR RI, dan mereka sepakat untuk mendukung perjuangan tanah kita,” katanya.
Moses juga menjelaskan kalau masyatakat Sari Rejo memiliki hak atas tanah. Hal itu dibuktikan dengan SK Camat yang mereka miliki.
“Kami juga punya akta notarisnya. Kami juga membayar PBB tiap tahunnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, konflik lahan antara masyarakat Sari Rejo sudah berlangsung selama puluhan tahun. Hingga kini, belum ada solusi konkrit penyelesaian konflik. (Yug)