MENARAnews, Medan (Sumut) – Konflik lahan antara warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) berujung bentrok mengakibatkan warga dan wartawan menjadi korban luka-luka.
Berawal dari pemblokiran jalan yang dilakukan oleh warga Sari Rejo pada Senin pagi (15/8/2016) karena kesal karena masyarakat tidak mau membubarkan diri. Akibatnya aparat TNI AU langsung melakukan tindakan represif tanpa ada pendekatan emosional.
Memanasnya konflik tersebut membuat Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Martin Manurung angkat bicara dan meminta semua pihak untuk instrospeksi dan melakukan evaluasi serta menahan diri. Martin sebut agar masyarakat menyerahkan kasus ini ke ranah hukum.
“Pihak masyarakat dapat menyerahkan kasus ini pada proses hukum,” sebut Martin saat dikonfirmasi Senin (15/8/2016) malam.
Martin bilang TNI AU dapat menggunakan pihak kepolisian yang sudah terlatih dalam Pengendalian Massa (Dalmas) sehingga tidak ada kontak langsung dengan warga yang berpotensi menimbulkan konflim yang lebih besar.
“Sebaiknya pihak TNI AU koordinasi dengan kepolisian, sehingga tak perlu kontak langsung dengan warga,” lanjutnya.
“Secepatnya POM TNI AU agar melakukan penyelidikan atas kelalaian prajurit yang telah menyalahi aturan untuk segera dilaporkan ke mahkamah militer yang lebih berwewenang dengan itu, termasuk juga penganiaya terhadap wartawan online Array (Tribun Medan) dan wartawan elektronik Andri Syafrin (MNC),” jelasnya.
Martin Anggota berharap agar Panglima TNI bisa segera melakukan koordinasi dengan Kapolri untuk meredam konflik tidak melebar luas.
“Dengan begitu, penyelidikan POM bisa segera dimulai,” kata anggota DPR RI Dapil Sumut II ini.
Diberitakan sebelumnya konflik lahan di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia mengakibatkan bentrok fisik, sedikitnya lima warga dan 2 wartawan mengalami luka-luka akibat tembakan peluru karet dan pemukulan oleh sejumlah oknum TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo Medan.
Saat ini diketahui beberapa warga yang dirawat di beberapa rumah sakit diduga terkena tembakan peluru karet personel TNI AU saat berusaha membubarkan aksi massa.
Korban diantaranya, Hendro Gunawan (40) warga Jalan Mawar dengan luka kening bocor,mata bengkak,punggung koyak kena rotan diwarat di RS Mitra Sejati bersama Fadli (22) warga Jalan Teratai Gg Ikhlas mengalami luka tembak di lengan kanan dan Indra Wahyu Pakpahan mengalami luka tembak kaki kanan betis.
Selain itu ada juga Tri Wisesa aliass doyok (25) warga Jl Antariksa Pipa 1 No 5 mengalami luka di kening kanan dengan 5 jahitan serta kepala belakang bocor saat ini dirawat di Klinik Ananda Jalan Antarika. Ada juga Dika (15) warga Jalan Sakti Gg Imam mengalami luka bocor di kepala belakang dengan 3 jahitan. (Ded)