MENARAnews, Banda Aceh (Aceh) – The International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) atau lembaga kajian internasional Aceh dan Samudera Hindia mengadakan konferensi pers (3/8) terkait rencana konferensi internasional ICAIOS VI yang akan berlangsung di Universitas Syiah Kuala, 8 dan 9 Agustus 2016. Konferensi internasional yang digadang akan mendatangkan para akademisi dan peneliti dari berbagai negara ini akan membahas pembangunan pasca bencana di Aceh dan juga perbandingan bencana di negara lain, seperti Tiongkok dan Jepang.
Syaifullah Muhammad, Ketua Panitia Pelaksana ICAIOS VI, menjelaskan, konferensi internasional ini ingin mempelajari dan menjawab berbagai pertanyaan tentang mata pencaharian yang berkelanjutan pasca bencana, hubungannya dengan struktur masyarakat, serta masalah keamanan pangan.
Kegiatan konferensi internasional yang didukung dari tiga perguruan tinggi di Aceh, Unsyiah, UIN Ar-Raniry, dan Universitas Malikussaleh menggandeng Universitas degli studi di Milano Bicocca, Milan, Italia.
“Prof. Anthony Reid, pakar sejarah Asia, termasuk sejarah Sumatera, juga kembali hadir sebagai wujud dukungannya terhadap kerja sama akademik yang terus terjaga pasca tsunami 2004,” jelas Dr. Teuku Zulfikar, Direktur Eksekutif ICAIOS.
Sementara itu, rangkaian kegiatan konferensi internasional ini juga diisi dengan acara pameran dan peluincuran buku-buku tentang Aceh, sejumlah lokakarya.
“Rangkaian kegiatan sehubungan dengan ICAIOS VI ini adalah juga bagian dari peringatan Dies Natalis Universitas Syiah Kuala yang ke-55 yang jatuh pada 2 September 2016 nanti,” tambah Dr. Syaifullah Muhammad. Di samping itu, salah satu acara pada momen ilmiah ini adalah diluncurkannya lembaga penerbitan ICAIOS Publishing, sebagai media untuk mendiseminasi produk- produk pengetahuan tentang kawasan Aceh dan kawasan Samudera Hindia.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Balai Senat Unsyiah, Dr.Anton W, peneliti senior ICAIOS juga menjelaskan, selama ini beberapa hasil riset ICAIOS digunakan oleh Pemerintah Aceh.
“Salah satunya, ICAIOS pernah diminta untuk melakukan riset terkait investasi dan hasilnya dijadikan Pergub,” tambahnya. (AM)