http://yoloxxx.com teen camgirl mit geilen titten kommt live zum orgasmus.
spot_img

Karhutla Diprediksi Tak Separah Tahun Lalu

MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya, memprediksi  musim kemarau tahun 2016  ini bakal lebih pendek dibanding musim.kemarau pada tahun sebelumnya. Pasalnya ada pergeseran status dari fenomena alam yang ekstrim yakni El Nino menuju fenomena alam dengan status La Nina.

“Bila melihat gejala alam saat ini hanya ada dua status yakni iklim dengan suhu panas yaitu El Nino dan La Nina dengan intensitas skala sedang. Bisa jadi saat ini  ada pergeseran, bila sebelumnya fenomena alam berstatus El Nino, maka  di tahun ini statusnya dapat berubah menuju status La Nina,” ungkap Reni Anantae, Bagian Prakirawan BMKG Palangka Raya, Kamis (11/8/2016), di ruang kerjanya.

Dijelaskan fenomena alam La Nina akan muncul pada kondisi alam masih  pada status El Nino. Pada tahun 2016 ini jelas Reni, fenomena  La Nina terjadi pada bulan Juli, ditandai dengan iklim  cuaca yang tidak menentu, terutama masih tingginya curah hujan.

“Nah, bila kondisi sampai dengan bulan Agustus ini fenomena La Nina masih terjadi serta ditandai turunnya hujan, maka akan memperpendek musim kemarau,”ungkapnya.

Kondisi tersebut jelas dia, akan menguntungkan bila terjadi masa pendeknya musim kemarau akibat status fenomena alam La Nina. Dimana tingkat potensi kebakaran hutan lahan dan pekarangan akan sangat minim.

Seperti diketahui, jelasnya  tahun 2015 yang lalu Palangka Raya pada khususnya dan Kalteng pada umumnya terjadi kebakaran hutan dan lahan pada kategori parah. Terlebih saat itu suhu alam sangat panas yang masuk pada status fenomena yang disebut El Nino.

“Bila ada pergeseran status, maka kemarau akan terasa hingga bulan September atau selambat-lambatnya minggu pertama Oktober. Berarti akan memasuk fase musim penghujan,”jelasnya.

Sementara terkait dengan hotspot alias titik panas di Kalteng pada umumnya menurut Reni, dari data BMGK masih terdeteksi nihil.

”Untuk Kota Palangka Raya sampai dengan Minggu pertama Agustus tidak ditemukan titik panas,”ungkap Reni.

Namun demikian, tambah dia, masih ada beberapa kabupaten di Kalteng yang ditemukan titik api yang terdeteksi melalui satelit, seperti di Kabupaten Sukamara 1 hotspot, kemudian terdeteksi pula di wilayah Muara teweh, Buntok, Sampit dan Pangkalan Bun, namun hanya satu sampai dua titik panas atau hotspot saja.

Menurut Reni, sekecil apapun aktivitas warga seperti melakukan pembakaran lahan ataupun hanya membakar lahan pekarangan, maka akan terdekteksi oleh satelit.

“Makanya pemerintah sudah menginstruksikan warga jangan membakar lahan termasuk pekarangan, sedikit saja membakar, walaupun apinya kecil maka akan tetap terdeteksi dan dianggap hotspot oleh satelit, kami selalu update, bila ada menerima hasil satelit terutama terkait titik hotspot, akan langsung kami sampaikan ke pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” pungkasnya. (Agus Fataroni)

Editor : Raudhatul N.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,785PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles

dirtyhunter.tube unique blonde woman in art erotica.