MENARAnews, Banda Aceh (Aceh) – Aksi pemukulan oknum TNI AU terhadap wartawan televisi MNC TV, Andri Safrin Purba dan wartawan Tribun Medan, Aray Agus menuai kecaman dari berbagai kalangan jurnalis. Hari ini (19/8), puluhan jurnalis Aceh menggelar aksi di depan Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai bentuk solidaritas sesama wartawan. Dalam aksi ini, para jurnalis Aceh juga mengirimkan doa untuk kedua rekan wartawan Medan yang menjadi korban pemukulan oknum TNI AU.
Para jurnalis di Banda Aceh menuntut agar pelaku pemukulan dihukum dengan menggunakan UU No. 40/1999 tentang Pers. Dalam Pasal 18 ayat (1) disebutkan bahwa setiap orang yang melawan hukum dengan menghambat atau menghalang-halangi pekerjaan jurnalis dikenai hukuman dua tahun penjara atau denda Rp 500 juta.
Adi Warsidi, Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Banda Aceh mengatakan, kasus pemukulan ini tidak bisa ditoleransi dengan alasan apapun.
“Kami menuntut agar Polisi Militer bisa menangkap anggota TNI AU yang melakukan pelanggaran,” ujarnya.
Selain itu, aksi damai ini diisi dengan mengusung poster yang mengecam tindakan TNI AU. “Pak TNI AU, Kami wartawan, Bukan Pokemon,” isi salah satu spanduk tersebut.
Menutup kegiatan, para jurnalis banda aceh membacakan ayat kursi dan melakukan doa bersama.
“Semoga Allah membukakan pintu hati bapak-bapak TNI AU dan semua kalangan agar tidak menganiaya atau menghalangi kawan-kawan jurnalis dalam meliput,” ucap Iqbal Antero dalam doanya. (AM)