MENARAnews, Banda Aceh (Aceh) -, Jamaah Calon Haji (JCH) PNS jajaran Pemko Banda Aceh dan keluarga yang akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2016 melakukan pelepasan dan tradisi Peusijuk (tepung tawari).
Peusijuek adalah salah satu ritual atau prosesi adat dalam budaya masyarakat Aceh. Dalam budaya masyarakat Aceh, tradisi Peusijuek pada dasarnya difungsikan untuk memohon keselamatan, ketentraman, dan kebahagiaan dalam kehidupan. Tradisi Peusijuek merupakan salah satu tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu, dan masih sering dilakukan hingga sekarang.
Acara pelepasan dan peusijuk digelar di Aula Lantai IV, Balaikota Banda Aceh. Â Peusijuk tersebut dilakukan oleh Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Ketua DPRK, Arief Fadillah dan Ketua MAA Kota Banda Aceh.
Setelah menyerahkan bungong jaroe kepada 118 JCH, sambutannya Illiza menyampaikan pesan agar fokus melaksanakan ibadah haji dan tidak memikirkan harta dan anak yang ditinggalkan saat menjalankan ibadah sebagai tamu Allah.
“Yang paling penting, niatkan ibadah karena Allah, semua harta yang ditinggalakan adalah milik Allah dan akan dijag oleh Allah. Tugas kita hanya fokus melaksanakan ibadah selama disana,” ujar Illiza.
Sementara itu, Berdasarkan laporan dari Ketua panitia, Ir Gusmeri menyebutkan bahwa JCH Banda Aceh secara keseluruhan berjumlah 486 orang. Dari jumlah tersebut, 118 diantaranya merupakan JCH dari PNS Pemko dan keluarga.
“Mereka tersebar dalam empat kloter dan akan masuk embarkasi mulai 10 hingga 17 Agustus nanti,” ungkap Gusmeri. Sebelumnya, seluruh JCH yang dilepas juga telah mengikuti manasik pada 12 hingga 21 Juli lalu di Masjid Al-Badar.
Ketua Panitia Ir. Gusmeri mengatakan bahwa tujuan dari acara peusijuk adalah merupakan kekhasan masyarakat Aceh yang bernafaskan Islam dengan harapan seluruh jamaah berangkat dengan selamat dan diberi kesehatan dalam menjalankan rukun-rukun haji serta kembali ke masyakarakat sebagai haji yang mabrur.
“Acara ini juga sebagai ajang memperkuat ukhuwah islamiyah Pemerintah dan warganya,” tutup Gusmeri. (RF)