MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Kenaikan harga rokok yang rencananya akan naik pada awal Bulan depan ditanggapi beragam oleh masyarakat, bahkan anggota legislative yang sehari – hari aktif di dunia politik ikut mengomentari prihal kenaikan harga rokok tersebut.
Anggota DPRD Kota Palangka Raya yang tergabung dalam komisi A dari fraksi PAN, Beta Saylendra, mengatakan bahwa dirinya tidak yakin kenaikan akan mencapai 300%, sebab sudah tentu akan berdampak bagi banyak kalangan.
“Saya tidak yakin akan mengalami kenaikan sebesar itu, sebab dampaknya akan sangat terasa bagi kalangan menengah kebawah, dan kasus PHK akan meningkat,” jelasnya saat ditemui diruangan komisi A, Kamis (25/08/2016).
Dia melanjutkan, sebaiknya dalam memutuskan sesuatu bisa dikaji terlebih dahulu, dikhawatirkan tingkat kejahatan akan meningkat seiring tingginya tingkat ekonomi di Indonesia.
“Kebutuhan dengan pendapatan masih belum sesuai, sementara pendapatan di Indonesia pada umumnya masih rendah,” tukasnya.
Sementara itu, salah seorang perokok, Amos mengatakan bahwa dengan naiknya harga rokok dirinya tidak terlalu khawatir, sebab masih banyak yang bisa mengantikan rokok salah satunya permen.
“Gak masalah sih, karena nantinya bisa makan permen untuk mengantinya, seperti saya dalam sehari bisa menghabiskan 3 bungkus rokok, apabila harga mencapai 50-100 ribu per bungkus, lebih baik mengonsumsi permen,” katanya.
Imbuhnya, mudahan – mudahan kenaikan tersebut hanya wacana belaka, tidak benar terjadi, sebab akan berdampak untuk masyarakat kecil menengah, sementara konsumsi rokok di Indonesia khususnya Palangka Raya terbilang cukup tinggi. (Agus Fataroni)
Editor : HIdayat