MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Dalam Rangka menyambut HUT RI yang ke 71, Gubernur Kalteng melakukan kunjungan ke Pesantren Hidatullah untuk menyambangi Panti Asuhan Darul Tazkiah Jl. Tjilik Riwut Km 7 Kota Palangka Raya.
Dalam kunjungan tersebut hadir pula beberapa pejabat dari berbagai instansi seperti Walikota Palangka Raya, Bank Kalteng, Bulog Divre Kalteng, BPJS kesehatan, dan Dinas sosial provinsi Kalteng.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, dalama pidatonya menyampaikan keprihatinan yang dialami pesantren tersebut, sehingga tanpa tanggung menyumbangkan dana Rp 100 juta untuk pembangunan dan perbaikan pesantren.
“Saya sengaja menyumbangkan uang tersebut dari dana pribadi untuk pengembangan pendidikan, sesuai dengan visi dan misi saya sebelum menjadi gubernur,” jelasnya Selasa (16/8/2016).
Tidak hanya itu, dalam menyambut kemerdekaan pihak provinsi juga menyumbangkan sembako berupa beras, minyak, susu, dan mie instan, dengan jumlah yang cukup banyak hal itu dimaksudkan agar masyarakat terutama pendidikan bisa merasa merdeka.
“Kita sengaja mengajak seluruh instansi terkait terutama walikota untuk bisa berbagi dihari kemerdekaan, sehingga semua merasakan kemerdekaan,” cetusnya.
Dirinya juga sempat berpesan kepada para anak didik untuk senantiasa beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, serta bisa mematuhi orang tua dan menghargai pahlawan.
“Kepada seluruh anak didik untuk terus menjadi dirinya terutama menjauhi narkoba guna melanjutkan perjuangan bangsa agar menjadi bangsa yang kuat dengan generasi penerus yang hebat,” pesanya kepada anak didik.
Sementara itu, kepala pesantren Hadayatullah H Muhammad Robi, merasa tersanjung dengan kunjungan bapak gubernur tersebut, ditambah lagi dengan banyaknya bantuan yang diberikan.
“Kita dari Pesantren Hidayatullah yang berterimakasih kepada bapak Gubernur dan Bapak Walikota yang sudah mau menyempatkan mengunjungi kami, dan mau berbagi kebagian dengan kami,” singkatnya.
Imbuhnya, mereka akan menggunakan dana sumbangan gubernur tersebut untuk membangun dan merenovasi sekolah dan beberapa bangunan yang kondisinya sudah rusak. (Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.