MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Demi meningkatkan mutu pendidikan, Gubernur Kalteng menjanjikan beasiswa bagi dua ratus hingga lima ratus siswa terbaik se Kalteng. Beasiswa itu tidak hanya untuk jenjang Strata Satu (S1) tetapi juga untuk Strata Dua (S2).
Hal ini diungkapkan H. Sugianto Sabran, Gubernur Kalteng usai Kegiatan Tatap Muka bersama anggota Paskibraka Provinsi Kalteng 2016, Kamis (18/8/2016) di Aula Jaya Tingang Kantor Gubernur Kalteng.
“Tentunya dengan perjanjian, setelah mereka lulus nanti akan kembali ke daerah untuk memajukan daerah masing-masing, misal Pendidikan Kedokteran di Unpar harus kembali ke daerah dan bukan bekerja di Pulau Jawa atau lainnya,” jelas Sugianto.
Dirinya juga menginformasikan, pemerintah daerah lain pernah meminta putera daerah Kalteng untuk bersekolah di wilayahnya seperti Kalimantan Barat. Tetapi, dia tidak mengijinkan dengan alasan masih sanggup membiayai siswa yang berprestasi.
Beasiswa juga merupakan Visi dan Misi dirinya pada saat menjadi Calon Gubernur Kalteng, sehingga dia meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk membuat anggaran yang memadai.
“Jika pemerintah daerah nanti tidak sanggup untuk mengalokasikan anggaran pendidikan bagi mereka yang berprestasi dan tidak mampu masih bisa melalui program CSR (Coorporate Social Responsibility, red) dari pihak-pihak pengusaha yang melakukan kegiatan di Kalteng saat ini,” terangnya.
Diungkapkanya kembali, hal ini bukan janji dari Gubernur Kalteng, tetapi memang harus dilaksanakan. Jika memang Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng (Damber Liwan.red) tidak mampu, maka akan digantikan dengan yang lainnya.
“Realisasinya nanti tahun 2017 dan tidak menutup kemungkinan dalam pemilihan umum yang akan datang Willy M.Yosep dan Ujang Iskandar kembali maju sebagai Calon Gubernur serta mempertanyakan kinerja Gubernur Kalteng sekarang,” jelasnya.
Dirinya juga mengaku sumber pendanaan beasiswa sudah tercantum dalam anggaran dan meminta SKPD terkait untuk melaksanaan. Hal ini juga agar pada Pilkada Kalteng tahun 2021 tidak mendapat kritikan dari lawan politiknya.
“Misalnya saja nanti pak Ujang atau Pak Willy maju jadi calon Gubernur tahun 2021, terus ditanya ‘Gimana visi dan misinya kemarin?’ (sudah dijalankan atau belum, red). Kemarin pasangan kita juga nyerang mereka dengan pertanyaan kasus KKN Pak Willy di Kabupaten Murung Raya, dan kita sudah harus punya komitmen ketika ditanya soal janji dari visi dan misi,” tutupnya. (Arliandie/Raudhatul N.)