MENARAnews, Medan (Sumut) – Satgas Anti Kekerasan Dewan Pers temui Komandan Lanud Sowondo Kolonel Arifien untuk membahas kasus kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU. Pertemuan itu berlangsung di Ruang VIP Lanud Soewodo, Selasa (23/08/2016).
Kolonel Arifien memohon maaf atas kadian yang menimpa beberapa orang jurnalis saat meliput bentrokan yang terjadi di Sari Rejo beberapa waktu lalu.
“Atas nama Lanud dan pimpinan kami yang sudah berkunjung, saya sangat menyesali insiden ini dan memohon maaf terhadap korban yang timbul,” katanya di hadapan Satgas Anti Kekerasan Dewan Pers dan beberapa jurnalis yang menjadi korban.
Pihaknya jua telah merespon beberapa laporan yang masuk ke POM AU. Tim Medis juga sudah dibentuk untuk menelusuri korban.
Menanggapi pernyataan yang dilontarkan oleh Kolonel Arifien, salah seorang anggota Satgas Anti Kekerasan Dewan Pers, Kamsul Hasan menegaskan bahwa dalam peristiwa tersebut, terdapat upaya menghalangi tugas peliputan dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI AU Lanud Soewondo.
“Kami sudah bertemu dengan korban. Kita menghormati hukum dan melaporkan kejadian ini ke POM AU. Kesimpulan kami ada upaya menghalangi tugas jurnalis Ada juga fakta yang kita temukan kekerasan fisik,” jelasnya.
Di akhir pertemuan, Arifien berharap Satgas Anti Kekerasan dan Tim Advokasi Jurnalis yang menjadi korban bisa memantunya dalam menyelesaikan kasus tersebut.
“Kami juga berharap rekan-rekan dapat membantu kami dalam proses penyelesaian kasus ini. Harapannya kita juga bisa saling berkoordinasi agar masalah bisa segera diselesaikan,” tandas Arifien. (yug)