MENARAnews, Medan (Sumut) – Pekan depan hasil investigasi Komnas Ham terkait bentrokan di Sari Rejo senin lalu akan disampaikan ke publik. Hal tersebut disampaikan Komisioner Sub Pemantauan dan Penyelidikan Natalius Pigai.
Aktivis asal Papua ini sudah berada di Medan selama dua hari di Sari Rejo bersama tim untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan pelanggaran HAM
“Minggu depan kita rilis kesimpulannya, kita akan kirim ke teman-teman di Medan,” katanya sesusai menemui warga Sari Rejo yang menjadi korban, Jumat (19/8/16).
Pigai menjelaskan, hasil investigasinya akan merunut fakta yang ditemukan. Temuan ini terkait hak untuk tidak dianiaya dan hak properti. Karena Pigai telah mendengarkan kesaksian para korban dan memantau langsung fasilitas yang dirusak.
“Kalau soal pelanggaran ham jenis apa yang terjadi di situ akan kita sampaikan nanti. Pelanggaran hak hidup tidak kita temukan. Pelanggaran penganiaayaan dan properti, fakta dan buktinya ada,” jelasnya.
Pigai menegaskan, pihaknya berjalan Independen dalam melakukan investigasi. Komnas HAM sama sekali tidak berkoordinasi dengan pihak TNI dalam melakukan investigasi.
“Kami tau kami tidak boleh koordinasi dengan mabes TNI, kami mengawasi. Kalau ada proses hukum yang salah pada mereka, kan kami yang menanganinya. Kami harus berimbang,” ungkapnya.
Sedangkan untuk indikasi adanya kesengajaan dikeluarkannya instruksi kepada prajurit TNI AU Lanud Soewondo untuk menyerang warga Sari Rejo, Pigai menyebutkan bahwa hal tersebut juga akan disampaikan pada kesimpulan.
“Kalau perintah itu kesimpulan. Perintah itu menyangkut pertanggungjawaban pidana individual, jadi tidak bisa kita sampaikan di sini,” pungkasnya. (yug)