MENARAnews, Medan (Sumut) – Sekretaris Komisi A DPRD Sumatera Utara, Rony Reynaldo Situmorang mendesak Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk mencopot Komandan Lanud Soewondo Kolonel Ariefin dari jabatannya.
Karena bagi Rony, tindakan brutal TNI AU terhadap warga Sari Rejo dan dua orang wartawan, Senin (15/08/2016), sangat tidak manusiawi. Bukan tanpa alasan, pencopotan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab.
“Kalau tidak dicopot, ini bisa menjadi virus ke daerah lain. Bisa saja kondisi serupa terjadi di daerah lain dan memakan korban juga,” ujar Rony, Selasa (16/08/2016) sore.
Rony beserta rekan-rekan satu komisi akan segera berjumpa dengan Panglima TNI. Insiden yang memakan cukup banyak korban warga itu dianggap telah mencederai semangat kemerdekaan RI.
“Sangat-sangat tidak manusiawi. Peristiwa kemarin itu menunjukkan Kemerdekaan masyarakaan Sari Rejo telah mati. Mereka dicederai oleh aparat negara yang seharusnya melindungi mereka,” tukas Rony.
Ironisnya lagi, kejadian itu terjadi jelang peryaan hari kemerdekaan Indonesia. Rony mengutuk tindakan oknum TNI AU yang sewenang-wenang terhadap warga Sari Rejo.
Terkait kekerasan TNI AU terhadap dua wartawan, Rony berkomentar itu adalah bentuk pengekangan kebebasan pers. Padahal dalam melakukan kegiatan jurnalistik, pers dilindungi undang-undang.
“Insan pers ini kan perpanjangan tangan demokrasi untuk menyampaikan informasi. Kalau dianiaya begitu, ini namanya pengekangan. Dalam Undang-undang pers itu diatur dan dilindungi,” katanya.
Rony kembali menegaskan, Panglima TNI harus melakukan evaluasi terhadap jajarannya. Karena TNI berfungsi sebagai alat negara yang tugasnya adalah pengamanan. Bukan malah menggunakan kekuatannya untuk menyakiti rakyat.
“Sungguh ironis kita melihatnya. TNI AU dengan seragam gagahnya malah digunakan untuk membantai rakyatnya. Seharusnya dia tau tugasnya apa. Sekali lagi, saya meminta Panglima TNI Gatot Nurmantyo, wajib mencopot Komandan Lanud Soewondo dari jabatan,” pungkas Rony. (Yug)