MENARAnes, Kalteng (Palangka Raya) – Selama ini banyak berdiri koprasi di kota Palangka Raya namun tidak terlihat aktifitasnya, dengan itu Dinas Koperasi,Prindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya melakukan pendataan agar semua koprasi yang ada bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Seperti yang dijelaskan Kepala Bidang Koperasi Emnestiningsih, bahwa memang sebelumnya ada sebanyak 80 koprai yang dianggap fiktif karena tidak beroprasi lagi, namun sudah dibubarkan oleh kementrian.
“Sementara ini total koperasi yang ada di Kota Palangka Raya sebanyak 355 yang terbagi di lima kecamatan, Kec. Jekan Raya ada 143 (aktif), Kec. Bukit Batu ada 10 (aktif), Kec. Rakumpit ada 6 (aktif), Kec. Sebangau ada 22 (aktif), dan Kec. Pahandut ada 93 (aktif), sementara yang aktif sebanyak 275 dan yang tidak aktif 80, namun itu semua sudah dibubarkan oleh kementrian,” ujarnya saat dikonfirmasi diruangannya, Jumat (5/8/2016).
Saat ini, lanjutnya, pihaknya sedang membina koperasi yang kurang aktif, supaya bisa berkembang, apabila masih bisa dikembangkan pihaknya akan berupaya membina guna meningkatkan kesejahtaraan masyarakat.
“Kita tidak akan membubarkan koperasi yang kurang aktif namun akan kami bina kembali dengan cara sosialisasi dan mencari tahu kendala yang selalu dihadapi oleh koperasi untuk sulit berkembang,” tukasnya.
Banyak kendala yang mempengaruhi perkembangan suatu koperasi, maka dari itu pihaknya selalu mensosialisasikan dan memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi setiap koperasi.
“Kendala yang sering dihadapi oleh koperasi adalah permodalan yang sedikit, dan juga SDM yang mengelola koperasi tersebut, maka dari itu dalam waktu dekat terutama Bulan Agustus akan melakukan sosialisasi ke lima kecamatan yang ada di Palangka Raya,” ujarnya.
Lanjutnya orientasi yang selama ini dijalankan oleh koeprai meliputi bidang simpan pinjam dan hasil produk pangan, seperti hasil pertanian dan peternakan termasuk hasil UKM yang tersebar di Palangka Raya.
“Perkembangan Koperasi juga sangat berpengaruh dengan banyaknya usaha simpan pinjam milik swasta, sebab masyarakat banyak memilih ke swasta dengan jumlah pinjaman yang cukup besar, sebab di koperasi tidak mungkin mengeluarkan dana yang cukup besar,” katanya.
Ia menambahkan, untuk saat ini pihaknya sedang melakukan pembinaan kepada sepuluh koprasi yang masih mungkin untuk dikembangkan, sehingga ke depan mampu menampung hasil masyarakat dan UKM.
“Saat ini ada 10 koperasi yang mulai tumbuh berkembang di bawah bimbingan kami, mudahan kedepan ke 10 koprasi tersebut bisa terus berkembang dan membantu masyarakat,” imbuhnya. (Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.