MENARAnews, Pakistan – Tiga puluh orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat sebuah ledakan bom di ruma sakit Quetta, Pakistan. Insiden ini terjadi pada Senin (08/08/2016) waktu setempat, dimana saat itu semua orang sedang berkumpul dalam rangka melayat Bilar Anwar Kasi, seorang pengacara terkenal, yang tewas ditembak beberapa jam sebelum ledakan bom itu terjadi.
Saat bom meledak, diperkirakan ada sekitar 50 orang sedang berada di ruang gawat darurat di rumah sakit, kata Faridullah, seorang jurnalis yang berada di lokasi kejadian.
Menurut keterangan seorang polisi yang tidak ingin disebutkan namanya karena tidak memiliki kewenangan berbicara kepada media, mengatakan bahwa setidaknya ada 30 orang tewas dalam ledakan bom tersebut.
Hingga saat ini, otoritas setempat belum mengetahui apa motif peledakan bom tersebut, serta belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Video CCTV yang sempat merekam insiden itu, menunjukkan terjadinya kekacauan di rumah sakit. Asap tebal kemudian terlihat mengepul dari ruang itu dan orang-orang terlihat berlarian melalui reruntuhan.
Untuk diketahui, penembakan kepada Bilar Anwar Kasi terjadi saat ia sedang dalam perjalanan menuju kompleks pengadilan di Quetta
Insiden penembakan tersebut bisa menjadi barometer terjadinya peningkatan aksi kekerasan di Quetta, baik yang disebabkan oleh separatis, tensi sektarian, dan aksi kriminal
Selain itu, Quetta juga sudah lama menjadi basis kelompok Taliban Afghanistan. Bulan Mei yang lalu, pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Akhtar Mansour, dilaporkan tewas akibat serangan drone Amerika Serikat. Saat itu, dirinya sedang melakukan perjalanan ke Quetta, dari perbatasan Iran
Quetta juga sudah lama menjadi basis bagi kelompok Taliban Afghanistan. Mei lalu, pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Akhtar Mansour tewas dalam serangan drone Amerika Serikat ketika sedang dalam perjalanan ke Quetta dari perbatasan Iran-Pakistan. (ADF)