MENARAnews, Jambi – Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem provinsi Jambi Syafboni Syafar mengatakan, pihaknya akan memecat kader yang terbukti berkhianat atau membelot pada pilkada 2017 yang akan digelar pada 15 Februari 2017 mendatang.
“Semua harus patuh, kalau tidak maka akan ada sanksinya. Begitu juga dengan anggota DPRD tidak menutup kemungkinan akan di PAW,” ujarnya, Kamis (18/8).
Nasdem akan mengambil tindakan tegas jika terdapat kader yang di luar semangat partai. Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pemecatan,” tegasnya.
Menurutnya, hal ini dilakukan, karena saat ini NasDem sedang membangun loyalitas dan integritas di internal partai, sehingga setiap kader harus mendukung kandidat yang diusung oleh Partai NasDem.
“Berdasarkan pengalaman yang seringkali ada, kader Parpol yang mendukung dan berjuang memenangkan calon yang bukan usungan atau dukungan partainya, ini tidak akan dibiarkan terjadi di Partai NasDem seluruh kader harus mengikuti instruksi partai,” tegasnya.
Menurutnya, kader pembelot hanya akan bertentangan dengan etika dan moralitas politik, dan berpotensi membuat partai politik gagal dalam menanamkan doktrin ideologis kepada kader-kadernya.
“Kalau tidak mematuhi perintah partai maka telah berbuat salah. Makanya kita tunggu deklarasi 24 Agustus nanti,” katanya.
Seperti diketahui, partai NasDem sudah finalkan arah dukungan di Pilkada serentak 2017 mendatang. Untuk pilkada Muarojambi, mendukung pasangan Ivan Wirata-Dodi Sularso, di Sarolangun mengusung pasangan Cek Endra-Hilalatil Badri sementara di Tebo sendiri NasDem mendukung Hamdi.
Artinya khusus di pilkada Sarolangun, perjuangan Aang Purnama untuk tampil di Pilkada Sarolangun 2017 mendatang mulai menipis. Ini menyusul sikap NasDem yang beralih menyatakan dukungan ke pasangan Cek Endra (CE)-Hilallatil Badri. Padahal Aang yang notabenenya merupakan kader partai NasDem dikabarkan bakal menjadi kandidat kuat yang akan didorong untuk maju. Karena Aang sendiri memilki basis dan menjabat sebagai anggota DPRD Sarolangun selama tiga periode.
Syafboni Syafar, mengatakan, dukungan yang diambil pihaknya telah melalui pertimbangan dan mekanisme partai. Sebagai partai besar, NasDem ingin lebih realistis melihat perkembangan dan dinamika politik yang berkembang di lapangan.
“Kita tidak ingin memaksakan diri. Setelah melalui proses dan melihat survei, DPP akhirnya memutuskan dukungan ke CE dan Hillal,” ujarnya.
Syafboni menjelaskan, sebelumnya partai telah memberikan ruang kepada Aang untuk bersosialisasi. Aang sendiri juga telah dipertemukan dengan Koordinator Wilayah (Korwil) NasDem Jambi, untuk menindak lanjuti kesiapannya maju di Sarolangun.
“Kita sudah pertemukan dia (Aang Purnama, red) dengan Korwil. Saat itu kita minta untuk sosialisasi dan turun ke lapangan,” jelasnya.
Belakangan, kata Syafboni, Aang lepas tangan dan menyerahkan sepenuhnya putusan ke DPP. Setelah melalui pertimbangan DPP memilki pandangan lain dan memutuskan dukungannya.
“Dia menyerah dan menunggu semua keputusan DPP. Kita hanya ingin yang terbaik dan tidak ingin mengorbankan partai ini,” jelasnya. (GWA)