MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Kasus obesitas pada anak tak hanya dialami Arya Permana, warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Seorang bocah dari Palembang yang berusia sama dengan Arya bernama Rizki Rahmat Ramadhan juga mengalami obesitas parah. Bobotnya kini mencapai 119 kilogram.
Siswa kelas 4 SD itu mengalami kenaikan berat badan yang signifikan sejak usia 8 tahun. Berat badan Rizki yang merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara itu semakin melonjak saat memasuki usia 9 tahun. Saat itu, berat badannya mencapai 90 kilogram, sehingga ia terpaksa mengurangi waktu bermain bersama teman-temannya dalam setahun terakhir karena kesulitan bergerak.
Akibat berat badannya yang terus bertambah hingga 119 kg, Rizki mengalami gangguan pernapasan dan hanya mampu berjalan setiap sepuluh langkah. Melihat kondisi sang anak, orang tuanya, Edi Hartono (44) dan Lia (40) segera membawa Rizki ke Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang pada Selasa (19/7).
Menurut sang ibunda, Lia, Rizki makan nasi tiga kali sehari, namun setiap dua jam sekali ia juga selalu jajan makanan instan, seperti bakso, mie instan dan ayam goreng. Apalagi, rumah tempat tinggal Rizki dekat dengan restoran cepat saji.
“Dia bisa jajan sendiri. Kalau kita tidak menuruti kemauannya, dia akan menangis,” ujar Lia saat ditemui di salah satu kamar paviliun di RSMH Palembang, Rabu (20/7).
Karena berat badannya yang melebihi ukuran anak seusianya, Rizki menjadi jarang keluar rumah dan hanya beraktivitas di kamar, seperti internetan. Rizki juga sulit tidur setiap malam.
“Dia hanya bisa tidur dengan posisi tengkurap. Hampir setiap malam, ia kegerahan dan memilih berendam di bathtub kamar mandi,” terangnya.
Sementara itu, dari laporan para guru di sekolahnya, Rizki terlihat tidak fokus belajar dan sering tidur di sekolah. Meskipun di sekolah banyak teman, ia juga sering diejek teman-temannya karena obesitas yang dialaminya.
Untuk sementara waktu, Rizki tidak mengikuti kegiatan di sekolah karena harus menjalani perawatan intensif untuk menurunkan berat badannya, padahal Rizki baru saja naik ke kelas VI di SDN 043 Palembang.
Meskipun belum bisa mencicipi kelas barunya, dukungan dari para guru dan pihak sekolah untuk kesembuhan Rizki terus dilakukan.
“Para guru dan pihak sekolah malah memberikan toleransi kepada Rizki untuk tidak bersekolah sampai berat badan Rizki turun. Keluarga sangat senang mendapatkan dukungan dari pihak sekolah,” kata Lia yang merupakan warga Jalan Talang Ratu, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL) Palembang. (MA)