MENARAnews, Jayapura (Papua) – Puluhan Mahasiswa Universitas Cenderawasih (UNCEN) yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Peduli Pendidikan Papua (SM3P) memprotes masalah penerimaan mahasiswa UNCEN yang dinilai tidak sesuai dengan harapan mahasiswa UNCEN Asli orang Papua.
“Kami meminta kembalikan hak adat kami sebagai pemilik lembaga pendidikan di Kampus UNCEN. Setiap tahunnya yang ada adalah janji di atas janji dimana pada saat penerimaan mahasiswa yang seharusnya 80% orang asli Papua tetapi nyatanya tidak sesuai dengan kenyataan,” ungkap Yeli Wenda, koordinator aksi saat di temui di Kampus UNCEN, Senin (18/7/2016).
Di katakan, Kampus UNCEN adalah tempat kami untuk menuntut ilmu tetapi apa yang terjadi pada hari ini adalah adanya sikap nepotisme dari Rektor Kampus UNCEN yang dalam penerimaan mahasiswa tidak mendukung orang asli Papua.
“Saya meminta agar Rektor UNCEN bisa hadir disini dan selesaikan masalah internal kampus ini,” lanjutnya.
Pembantu Rektor 3 UNCEN, Fredrik Sokoy yang hadir di tengah mahasiswa menegaskan komitmen UNCEN dengan keputusan SBMPTN yang merupakan standar pendidikan nasional
“Kami tegaskan bahwa UNCEN tetap komitmen dengan keputusan SBMPTN karena itu standar nasional. Bapak Rektor sudah perjuangkan yakni 81% orang asli Papua dan 19% non Papua dan untuk itu ada dua bentuk penerimaan Mahasiswa melalui jalur lokal dan nasional,” ucap Fredrik Sokoy.
“Mereka yang tidak lulus oleh BEM dan dibawa ke Kabesma dimana kita lakukan rapat bersama atas masalah perekrutan mahasiswa di UNCEN dan 80% orang asli Papua dan 20% non Papua,”katanya.
Dijelaskan, bahwa dari 102 orang asli Papua yang dimasukan hanya 29 orang masuk di jalur seleksi lokal dan itu sudah kami perjuangkan akan hak tersebut. Dan jalur 10 yang sudah diterima dan kami dari lembaga menyampaikan itu kewenangan dari Lembaga.
“Kita logika saja dimana yang kami terima hanya 10 orang tetapi yang mendaftar ada 100 an orang dan itu tidak mungkin masuk semuanya.” tegasnya.
“Saya mohon maaf sekali dimana saat itu Ketua BEM bersama Ketua MPM telah mendata permintaan penerimaan mahasiswa UNCEN meminta 80% orang asli Papua dan kami sudah perjuangkan hal tersebut. Jika ada kekurangan itu berada diluar dugaan kami, dan dengan cara apapun sudah kami upayakan agar orang asli Papua masuk menjadi mahasiswa UNCEN,” tutupnya. (Surya)