MENARAnews, Medan (Sumut) – Ratusan wali murid Sekolah Cinta Budaya Jalan Willem Iskandar, Deli Serdang kesal karena dihambat masuk ke dalam sekolah. Pasalnya gerbang yang harusnya terbuka lebar untuk mengantarkan anak di hari pertama sekolah digembok oleh Mantan Pangdam I/BB, Mayjend TNI (Purn) Burhanuddin Siagian.
Kepada awak media, Burhanuddin pun angkat bicara dan menjelaskan alasan terkait penggembokan pagar Sekolah Cinta Budaya yang dilakukan dirinya. Burhanuddin bilang ada beberapa alasan kenapa pagar sekolah itu digembok.
“Saya sudah jelaskan semua kepada Kapolda. Kapolda mau menjadi mediator. Jadi, terkait persoalan ini, hari jumat yang lalu sebenarnya saya sudah bicara dengan yayasan, Akok (Pau Kok). Namun, pada sabtu malam kemarin, yayasan malah menyuruh preman untuk hancurkan gembok saya,” ujar Burhanuddin di Sekolah Cinta Budaya, Senin (18/7/2016).
Ia menjelaskan, karena pihak yayasan sudah menggunakan cara-cara yang tidak wajar, dirinya pun kemudian bertindak. Dalam hal ini, Burhanuddin sebut bahwa Yayasan Cinta Budaya telah menyerobot tanah miliknya.
“Saya sudah beritahu sama yayasan. Apalagi soal SHGB (Surat Hak Guna Bangunan). Itu SHGB sekolah kan sudah dibatalkan,” katanya.
Dengan dibatalkannya SHGB tersebut, harusnya Sekolah Cinta Budaya mematuhi aturan yang berlaku. Namun, kata Dia lagi, pihak yayasan tidak memperdulikan somasi yang sudah berulang kali dilayangkan olehnya ke pihak sekolah.
“Begini, ini kan SHGB nya sudah dicabut. Kalau bangunan ini misalnya ada terjadi apa-apa, tentu kan yang punya tanah yang tanggung jawab Dalam hal ini adalah saya,” katanya.
Burhanudsin bilang sebaiknya Yayasan Cinta Budaya mematuhi aturan yang berlaku. Karena dirinya pun sangat-sangat menyayangi anak-anak dan juga menghormati dunia pendidikan.
“Saya sangat sayang anak-anak. Karena saya pernah menjadi pendidik di TNI selama 15 tahun. Saya gembok pintu gerbang untuk melindungi tanah saya, bukan untuk mengintimidasi pendidikan,” pungkasnya. (Ded)