MENARAnews, Belambangan (Lampung) – Sidang praperadilan antara pihak Kapolres Way Kanan dan PT. Neyva Pertamina yang dihadiri oleh saksi-saksi dari pihak pemohon Direktur PT. Neyva karyawan PT. Neyva dan Derepeer Kuasa hukum PT. Neyva dan kuasa hukum dari kepolisian, Selasa (19/7/16).
Sidang praperadilan yang di gelar di Pengadilan Negeri Belambangan Umpu Way Kanan dimulai dari pukul 10.30 sampai pukul 14.00 WIB terkait penangkapan truk tangki pengangkut BBM jenis solar milik PT Neyva menuju PT PSMI. Truk tersebut ditangkap oleh anggota Intel Polres Way kanan Ipda Doni selaku KBO Intel Polres pada tanggal (23/6/16) yang lalu. Praperadilan ini dihakimi oleh Hakim Ketua Maharta SH, yang akan dilanjutkan besok pukul 10.00 WIB.
Terkait penangkapan ini sopir dan truk pengangkut BBM jenis solar tersebut dibawa ke Polres. Keterangan yang diberikan oleh sopir truk bahwa dirinya tidak tau apa kesalahannya.
“Saya tidak tahu sehingga dibawanya saya ke Polres Way kanan padahal sudah menunjukkan surat jalan ataupun surat-surat terkait barang dan kendaraan yang saya bawa” bantahnya.
Pihak PT. Neyva mengajukan praperadilan karena merasa tidak bersalah dan bukti untuk penahanan masih belum cukup. Sementara itu, sebelum diajukannya peraperadilan ini, PT. Neyva sudah mengajukan perdamaian dengan pihak Polres Way Kanan dengan syarat Polres Way Kanan harus meminta maaf ke depan publik dan media serta mengganti kerugian mereka karena pihak perusahaan sudah merasa dirugikan sekitar ratusan juta rupiah akibat penahanan tersebut.
“Kami sudah pernah mengajukan perdamaian dengan dua syarat yaitu meminta maaf ke depan publik dan mengganti kerugian kami sebesar seratus juta rupiah, tetapi pihak Kepolisian tidak tanggap sampai dengan saat ini, mereka bahkan tidak ada menghubungi kami, ya kami punya cukup bukti untuk melakukan praperadilan ini bahkan kami sudah sampai ke Mabes Polri” ungkap kuasa hukum PT. Neyva, Rokci Marbun. (DA)