MENARAnews, Medan (Sumut) – Pihak kepolisian saat ini sudah memeriksa enam orang saksi untuk mencari tahu penyebab kebakaran Plaza Buana Aksara. Keenam saksi yang diperiksa petugas adalah pihak keamanan Plaza Akzara.
“Keenamnya itu petugas sekuriti di sini. Mereka diperiksa di Mapolresta Medan,” kata Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato, Rabu (13/7/16).
Lesman menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Polisi masih harus melakukan olah TKP yang dilkaukan oleh tim dari Laboratorium Forensik.
Mengenai pemasangan garis polisi pemagaran seng, Lesman mengatakan, langkah itu dilakukan demi alasan pengamanan.
“Agar masyarakat tidak dapat masuk, karena ini sudah ditangani kepolisian. Jadi status quo,” sebut Lesman.
Petugas Polsek Percut Sei Tuan akan terus disiagakan. Mereka dibantu personel Polresta Medan dan Brimob Polda Sumut.
“Sampai kapan? Lihat situasinya, sampai situasinya kondusif baru ditarik,” jelas Lesman.
Untuk menerima aspirasi pedagang, Polsek Percut Sei Tuan juga sudah menyiapkan posko. Pasca kebakaran, baru seorang perwakilan pedagang yang datang untuk melapor.
“Baru satu, dia minta agar dapat mengambil brankas milik mereka yang tertinggal di dalam. Tapi kami tidak bisa izinkan, sampai proses penyelidikan selesai,” katanya.
Namun, penutupan dengan pagar seng mendapat protes dari pedagang. Mereka bersikeras untuk masuk ke TKP. Bahkan mereka sempat berdebat dengan Lesman.
“Ada brankas isinya 7 kg emas uang Rp 350 juta di sana,” ucap seorang pedagang.
Sambil menangis, mereka meminta kepolisian agar mengizinkan masuk. “Seharusnya Bapak melindungi kami Pak,” ucap seorang wanitaa sambil menangis setelah berdebat dengan Lesman yang bersikeras melaksanakan perintah Kapolresta Medan. (Yug)
{loadposition media-right}