MENARAnews, Jambi – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Batanghari tahap pertama dimulai Kamis (21/7/16) berjalan di empat desa diantaranya Desa Sungkai, Desa Pelayangan, Desa Simpang Terusan dan Desa Tenam.
Pilkades kali ini pun terasa berbeda bagi masyarakat karena menggunakan sistem elektronik (e-Voting). Penggunaan sistim e-Voting dalam memilih, ternyata banyak membuat pemilih binggung, hal tersebut disebabkan masih banyak pemilih yang belum memahami betul memilih dengan sistim E Voting.
Dari hasil pantauan MENARAnews.com, pelaksanaan Pilkades di Kabupaten Batanghari dinilai berjalan tidak sesuai harapa. Hal itu terbukti dari banyaknya warga yang kebingungan menggunakan hak pilih. Selain itu, pemilih seakan kaku di dalam bilik suara. Diantara pemilih ada menyeru sambil menyebut lebih mudah dengan menggunakan cara lama (manual).
Tidak sedikit warga yang dipandu oleh petugas tertentu ketika melakukan pencoblosan di dalam bilik. Hal ini tentu saja tak sedikit menimbulkan tanggapan miring, karena bisa saja mereka yang diarahkan di dalam bilik tersebut. Sebagian warga sendiri ada menyebut kurangnya sosialisasi menjadi salah satu penyebab banyak warga yang belum memahami betul memilih dengan sistem e-Voting. Sebab dari informasi yang diterima, sosialisi hanya dilakukan sehari sebelum dilakukan pemilihan.
Menanggapi hal negatif tersebut, Asisten I Setda Batanghari, Rijaludin yang turun langsung memantau pelaksanaan pilkades menyebutkan temuan seperti itu wajar saja, karena Batanghari merupakan pilot project Pilkades dengan sistem e-Voting.
“Kita menyadari karena ada hal-hal yang belum maksimal dilakukan panitia pelaksana Pilkades seperti sarana prasaran dan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga kejadian semacam ini untuk kita yang pertama melaksanakan masih wajar saja,” ujarnya.
Rijaludin sendiri berjanji, hal ini akan dilaporkan ke Bupati untuk menjadi bahan evaluasi. Ia mengatakan, pada Pilkades tahap kedua yang akan digelar dalam waktu dekat, akan diusahakan tidak akan ditemukan hal seperti ini.
“Ya, untuk tahap kedua nantinya akan kita usaha memperbaikinya. Sehingga kejadian seperti ini mudah-mudahan tidak terjadi lagi di desa lain yang akan melaksanakan Pilkades serentak tahun ini,” tutupnya.(GWA)