MENARAnews, Medan (Sumut) – Pedagang Pasar Tradisional Aksara, membuka posko pendataan pasca terbakarnya tempat berjualan mereka. Posko itu dibuka tepat di depan Plaza Aksara dekat showroom Suzuki.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua I Perjuangan Pasar Aksara Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Ahmad Khoir, Kamis (14/7/2016).
“Saya mewakili pedagang pasar aksara yang terbakar. Pada hari ini sudah terbentuk panitia perjuangan untuk mengupayakan para pedagang mendapatkan lapak berjualan. Pedagang ini adalah pedagang formal. Pedagang kali lima yang di depan itu tidak termasuk dengan kami,” katanya saat ditemui di posko.
Panitia ini dibentuk untuk mnedata pedagang yang menjadi korban kebakaran.
“Saat ini kami sedang menghimpun data. Pedagang telah mengisi beberapa hal, yaitu pengisian data hutang di bank, pengisian data tanggungan anak, pengisian data lapak berjualan,” jelasnya.
Data ini akan digunakan untuk mendeaak Pemko Medan agar segera menyediakan tempat relokasi.
“Kami berharap Pemko segera merealisasikan tempat relokasi. Kami butuh uang untuk makan dan bayar hutang,” ungkapnya.
Sebelumnya, perwakilan pedagang Pasar Aksara didampingi oleh P3TM telah melakukan koordinasi kepada kepala Pasar Aksara. Khoir bilang, kepala Pasar Aksara meminta pedagang untuk bersabar.
“Kami sudah ketemu kepala pasar, pak Hasan untuk meminta lapak sementara. Ia bilang sabar dulu, masih dikoordinasikan dengan pak dirut pd pasar,” pungkas Khoir.
Disela-sela wawancara dengan Khoir, ada epdagang yang mengamuk karena melihat ada pedagang kaki lima yang sudah menggelar lapak jualan.
“Itu siapa mereka, kan PKL, Kok udah jualan mereka, ayok kita bubarkan,” ungkap seorang pedagang.
Sontak, hal tersebut menyulut emosi pedagang yang lain.
“Udah, kita pecahkan ajah kepalanya itu. Kok mereka pulak jadinya yang jualan,” teriak pedagang lain.
Informasi yang dihimpun dilapangan, PKL sudah membayar kepada sejumlah oknum untuk berjualan.
“Kami bayar sama PS (Pemuda Setempat) bang. Makanya bisa berjualan disini,” kata pedagang emas suasa yang tak ingin namanya disebut.
Ketegangan tak berlangsung lama. Pedagang yang emosi langsung ditenangkan. Sejak pagi tadi, ratusan pedagang mendaftarkan data diri mereka ke posko yang disediakan P3TM. (Yug)
{loadposition media-right}