MENARAnews, Banda Aceh (Aceh) – Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) resmi dibuka oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah kemarin, Sabtu (24/07). Acara yang bertema “Kita Mantapkan Kelembagaan Petani-Nelayan untuk Mensukseskan PENAS KTNA XV 2017” merupakan langkah awal yang dilakukan sebagai upaya persiapan PENAS 2017.
Dalam sambutan Menteri Pertanian RI yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Lingkungan, Ir. Mukti Sarjono, M.Sc menyampaikan, anggaran pertanian pada tahun 2016 sudah cukup meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Anggaran tersebut diharapkan dapat digunakan untuk perbaikan jaringan irigasi, pemanfaatan sistem penyuluhan, perbaikan sitem distribusi khusus, dan peningkatan serapan gabah petani.
Berdasarkan data BPS tahun 2016, produksi padi Indonesia telah naik signifikan, dari 70,8 juta ton gabah kering panen pada tahun 2014 menjadi 75,3 ton, atau kenaikan 4,5 juta ton. Hal ini merupakan kerja keras dari petani seluruh Indonesia termasuk petani di Aceh.
“Yang membanggakan dari kenaikan tersebut, ternyata provinsi Aceh menyumbang kenaikan terbesar keempat setelah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan. Harpan ke depan mudah-mudahan bisa ditingkatkan lagi. Keberhasilan ini merupakan bukti usaha dari semua pihak, terutama petani, penyuluh, mahasiswa, dan teman-teman TNI,” jelasnya.
Ir. Mukti Sarjono, M. Sc juga menuturkan, pembangunan pertanian ialah langkah untuk meningkatkan sebesar-besarnya kesejahteraan petani sebagai pelaku utama. Untuk kemudian pemerintah dan daerah berperan memfasilitasi dan memberdayakan lembaga petani seperti Poktan, dan Gapoktan agar tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang kuat dan mandiri dalam bentuk kelembagaan ekonomi yang berbadan hukum.
Sementara itu, Zaini Abdullah (Gubernur Aceh) juga menjelaskan adanya kenaikan produksi pertanian di Aceh pada tahun 2015. Produksi padi naik sebesar 510 ton, jagung 205 ribu ton, dan sektor perikanan tangkap naik 5.402 ton.
“Pemerintah Aceh juga berkomitmen untuk meningkatkan hasil dari sektor kelautan. Pengelolaan ikan bayak sekali diharapkan dapat di ekspor. Kegiatan penertiban terhadap illegal fishing juga kita tingkatkan,” ungkapnya.
Harapan Pemerintah Provinsi Aceh, PEDA KTNA Aceh yang merupakan momentum istimewa dapat menjadi langkah awal bagi Aceh untuk menyukseskan PENAS KTNA XV. (AM)