MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Dua hari pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri 1437 H masih ada sejumlah penumpang kapal laut yang melakukan mudik dari arah pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Kumai (Pangkalan Bun) menuju Surabaya, Semarang ,dan sekitarnya.
Pembatasan tiket online oleh pihak PT Pelni merupakan salah satu alasan adanya sejumlah penumpang kapal laut yang masih melakukan keberangkaran pada arus balik lebaran, karena saat situasi mudik lebaran kemarin penumpang tidak memperoleh tiket.
Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, M.Hatta melalui Kepala Bidang Laut Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, Andreas saat diwawancarai terkait kondisi arus balik lebaran 2016 di Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Kumai Rabu (13/07/2016).
Dia menyampaikan, setidaknya ada sekitar 750 lebih calon penumpang yang masih melakukan keberengkatan atau pulang melalu kapal laut 2 hari setelah lebaran dari Pelabuhan Sampit Pelabuhan Kumai.
“Untuk kondisi arus balik kita, dari Pulau Jawa ke Kalimantan Tengah masih normal, ada sekitar 200 penumpang. Dispensasinya PT. Pelni hanya menyiapkan lebih kurang 1.600 tiket dan tidak lebih dari pada itu,” jelas Andreas di ruang kerjanya.
Dia menyampaikan, dengan diberikanya dispensasi dari kapasitas misalnya hanya 900 orang ditambah dispensasi 600 orang, tentu masih mempengaruhi rasa kenyamanan bagi para penumpang. Artinya dispensasi yang diberikan melebihi kapasitas muatan kapal yang sewajarnya.
Diharapkanya ke depan agar kanyamanan bagi penumpang lebih diutamanakan. Begitu juga, lanjutnya dengan keamanan bagi para penumpang yang berpergian baik menuju Pulau Jawa atau menuju ke Kalimantan Tengah.
“Tahun lalu, memang penumpang saat membuka portal pelabuhan, berjejal dan cepat-cepat menuju pelabuhan kalau tahun sekarang tidak lagi. Penumpang yang masuk ke kapal lebih tertib,” ujaranya menambahkan.
Dia menggambarkan, kondisi tingkat keamanan di dua pelabuhan sampai dengan sekarang sangat aman, apa lagi dibantu oleh sejumlah personil pengamanan seperti TNI, POLRI. Meski demikian pengamanan di hari-hari bisa tetap dijaga ketat.
“Simpang siurnya penumpang seperti tahun lalu tidak terjadi, hampir 96 persen sudah calon penumpang sudah pegang tiket. Tidak ada lagi calon penumpang yang cari-cari tiket di pelabuhan sehingga tidak ada istilah penumpang yang terbangkalai,” tutupnya. (Arliandie)
Editor : Raudhatul N.
{loadposition media-right}