MENARAnews, Jakarta Timur (DKI Jakarta) – Islam Wasathiyah adalah Islam pertengahan antara dua sikap, perilaku, dan/atau pemahamaan ekstrim yang keduanya keliru dan bermasalah. Wasathiyah juga dapat diartikan sebagai pertengahan antara perilaku yang berlebih-lebihan dan perilaku yang memudah-mudahkan.
“Mewujudkan Indonesia Damai dan Berperadaban dengan Islam yang Wasathiyah, sungguh tema yang patut diapresiasi, tema yang diusung oleh Wahdah Islamiyah sungguh memiliki makna yang dalam,” ujar Menteri Agama Republik Indonesia Bapak Lukman Hakim Syaifuddin saat menghadiri Muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede. (18/07/2016)
Makna pertama, lanjut Menag, tema tersebut menunjukkan bahwa komitmen Wahdah Islamiyah secara institusi dan konstituen untuk mengawal kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang damai dan berperadaban dalam bingkai NKRI.
“Kemudian, makna selanjutnya Kedamaian dan Peradaban yang diandaikan tersebut berbasis pada ajaran Islam yang Wasathiyah,” tambahnya.
Menurutnya, selain tema yang menarik, pihaknya juga tertarik dengan tagline yang diusung oleh Wahdah Islamiyah. “Sejuta Cinta untuk Indonesia menandakan bahwa Wahdah Islamiyah menunjukkan kecintaannya terhadap Bangsa Indonesia dan NKRI,” pungkasnya.
Ia menuturkan, ekstrimitas dengan segala macam variannya tidak menjadi jalan dakwah bagi Organisasi Masyarakat Islam Wahdah Islamiyah karena dormas ini telah memilih jalan tengah, moderasi, dan Wasathiyah sebagai prinsip sekaligus instrumen utama dalam berdakwah.
Dalam mewujudkan Islam yang Wasathiyah, diperlukan strategi dakwah agar hasilnya optimal. Menag menyebutkan ada tiga strategi yang perlu diterapkan.
Pertama, produksi dan optimalisasi Dai moderat lewat pelatihan dan pengayaaan materi dakwah yang wasathiyah. Selanjutnya, meningkatkan kerjasama dengan pemerintah seperti dalam pembuatan modul-modul dakwah Islam Wasthiyah dan berwawasan kebangsaan. Terakhir, revitalisasi fungsi ormas sebagai penjaga peradaban dan keadaban Ummat dengan bersinergi bersama Pemerintah sebagai Sparing Partner untuk meningkatkan kualitas bangsa. Dan yang tak kalah pentingnya Ormas tidak disibukkan oleh kegaduhan politik praktis yang kerap terjadi.
“Peranan Wahdah Islamiyah dalam menyebarkan islam yang kaffah (komprehensif) dan Wasathiyah (moderat) diharapkan dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan, untuk Islam Penyebar Rahmat bagi semua termasuk mereka yang tidak beragama Islam,” tegasnya. (IY)