MENARAnews, Medan (Sumut) – DPD I Hisbut Tahrir Indonesia Sumatera Utara menggelar acara Liqo Syawal 1437 H di Amaliun Foodcourt, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Minggu (24/6/16).
Dalam kegiatan tersebut tim HTI menghadirkan pendakwah HTI Ustadz Farid Wajdi dari DPP HTI. Dalam kesempatan itu Farid menyampaikan dakwah seputar tujuan HTI dalam membangun sistem Khilafah di Indonesia. Meski banyak yang beranggapan, bahwa sistem khilafah aliran yang kuno, Farid meyakinkan bahwa sistem khilafah harus ditegakkan.
“Gak apa khilafah itu lama tapi pasti. Khilafah ini gak akan lama, maka mari bergabung bersama HTI,” katanya dihadapan ratusan anggota HTI.
Tak hanya itu, anggapan tentang HTI merupakan organisasi yang lebih banyak berteori, dijelaskannya itu sebagai upaya memahamkan jamaah. Teori dan ide merupakan konsep yang dibangun dalam perjuangan.
“Awal semua perjuangan adalah ide, tanpa ide perjuangan itu gak akan diterima masyarakat, maka semuanya berasal dari Ide. Ketika kita ingin mengajak umat, maka kita akan mengatakan kepada umat, maka syariah itu harus ditegakkan,” terangnya disambut teriakan takbir dari jamaah.
Kenapa selama ini, lanjut Farid, HTI hanya dianggap organisasi yang ‘berkoar-koar’ Karena memang HTI menyampaikan itu harus tetap dilakukan. Sebelum pada akhirnya semua terikat pada syariat Islam.
“Kenapa HTI berkoar koar tentang khilafah. Karena itu kewajiban HTI untuk menjelaskan tentang pentingnya khilafah. Kapan HTI akan berhenti berkoar-koar?, HTI akan berhenti berkoar-koar saat khilafah sudah tegak, karena itu kewajiban,” katanya.
Farid kembali mneyerukan, bahwa anggota HTI harus terikat pada syariat Islam.
“Sebagai anggota HTI kita harus tetap terikat kepada syariat. Karena itu kewajiban,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD IÂ HTI Sumut, Irwansyah, mengatakan acara Liqo sudah rutin dilkaukan setiap tahunnya. Liqo dijadikan wadah konsolidasi dan silaturahmi anggota HTI.
Liqo kali ini juga bertujuan untuk meyakinkan kalau khilafah memang harus ditegakkan, khususnya di Indonesia.
“Kita ingin meyakinkan para tokoh tokoh lintas organisasi bahwa perjuangan mewujudkan khilafah di Indonesia tidak bisa ditegakkan apabila hanya Hisbut Tahrir yang memperjuangkan,” katanya saat ditemui disela acara.
Dia berharap masyarakat bisa semakin tersadar bahwa sistem pemerintahan yang kufur dan pimpinan negara yang tidak amanah, tidak bisa dipertahankan.
“Kita harus mengangkat pemimpin yang bisa menegakkan syariat Islam,” pungkasnya. (Yug)