MENARAnews, Medan (Sumut) – Beberapa Vihara dikabarkan hangus dibakar saat kerusuhan berbau SARA di Tanjung Balai, Sabtu (30/07/2016) dini hari. Kerusuhan diduga dipicu menyusul protes yang dilayangkan oleh seorang wanita keturunan tionghoa ke pengurus rumah ibadah untuk mengecilkan suara mikrofon.
Setelah diprotes, beberapa pengurus rumah ibadah mendatangi rumah yang bersangkutan untuk bertanya tentang apa masalah sebenarnya. Entah kenapa suasana memanas sehingga wanita tersebut diamankan ke kantor lurah. Sampai disana kondisi massa semakin memanas, sehingga wanita itu diamankan ke Polsek.
Sangat disayangkan, Informasi terkait protes wanita tersebut begitu cepat menyebar di dunia maya. Hal ini pun memicu pergerakan massa di tempat lain yang kemudian mendatangi rumah wanita itu dan hampir membakar rumah. Beruntung massa dapat ditenangkan oleh petugas.
Selang beberapa saat terjadi konsentrasi massa ditempat lain. Hal ini diduga dipicu dari postingan netizen soal protes yang dilayangkan wanita itu. Selanjutnya massa melakukan pengrusakan ke vihara yang berjarak tak jauh dari rumah ibadah itu.
Massa kemudian bergerak ke beberapa vihara lainnya. Beberapa Vihara dilaporkan dirusak oleh massa.
Ratusan personil gabungan dari Polda Sumut dikirimkan ke lokasi. Mereka disiagakan untuk menjaga kondusifitas. TNI juga disiagakan di lokasi pascakerusuhan.
“Personel tambahan pagi ini dikirim itu berasal dari Polres Asahan sebanyak 100 personel, Polres Batubara 30 personel, dan Satuan Brimob yang bermarkas di Tebing Tinggi 75 personel. Pengamanan situasi juga dibantu TNI dari Kodim 0208/Asahan dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting, Sabtu (30/07/2016).
Rina juga menuturkan, kondisi di Tanjung Balai saat ini sudah kondusif. Konsentrasi massa juga sudah tidak terlihat. Kendati begitu, petugas akan tetap menjaga sembari mencari solusi atas masalah tersebut.
“Masyarakat diimbau untuk tidak terprovokasi,” pungkas Rina. (yug)