MENARAnews, Lampung – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat meyakinkan bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat bebas akan vaksin palsu dan menjelaskan bahwa vaksin palsu tidak membahayakan kesehatan korbannya.
Plt. Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat, Perana Putera, SH MH, menyatakan vaksin yang digunakan oleh Dinas Kesehatan setempat didapatkan dari Provinsi dan telah diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Sampai dengan sementara ini, kabupaten Tulang Bawang Barat aman, belum ditemukan ada indikasi vaksin palsu maupun laporan dari masyarakat. Saat ini kasus tersebut juga sudah ditangani oleh Bareskrim dan Kemenkes. BPOM juga sudah menyatakan aman” ungkap Perana saat ditemui di Kantor Pemkab Tulang Bawang Barat.(18/7/2016)
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan menghimbau kepada masyarakat Tulang Bawang Barat agar tetap melakukan imunisasi sebulan sekali di pelayanan kesehatan setempat dan tidak perlu cemas terhadap penyebaran vaksin palsu di Kabupaten Tulang Bawang Barat.
“Vaksin yang kita gunakan merupakan resmi dan kebanyakan vaksin palsu tersebut terindikasi dari rumah sakit swasta yang membeli vaksin sendiri. Memang, di beberapa media online menyebutkan Lampung terindikasi juga dengan vaksin palsu, tapi BPOM sudah memeriksa dan menyatakan bahwa vaksin yang didistribusi ke kabupaten dan kota bukan merupakan vaksin palsu” imbuhnya.
Selain itu, vaksin palsu juga tidak membahayakan kesehatan korbannya karena perbedaan vaksin palsu dengan vaksin yang asli hanya pada kadar imunitasnya dimana kadar imunitas vaksin palsu jauh lebih sedikit dibandingkan vaksin yang asli.
“Efek sampingnya juga tidak ada cuma imunitasnya tidak ada sehingga tidak menciptakan kekebalan tubuh, sementara imunisasi itu kan memberikan imunitas atau kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit seperti polio dan hepatitis” ujarnya.
Hal tersebut dipastikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Tulang Bawang Barat, Majril bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat terbebas dari vaksin palsu dan vaksin palsu tidak membahayakan korbannya. Bahkan BPOM selalu melakukan pemeriksaan vaksin dan obat-obatan yang ada pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat setiap tiga bulan sekali.
“Tidak hanya vaksin palsu yang diperiksa BPOM, tetapi vaksin dan obat-obatan yang sudah tidak layak, karena cara penyimpanan vaksin itu khusus. Selain itu, vaksin itu tidak berbahaya karena kandungan di vaksin itu adalah NHCl dan vaksin yang tidak membahayakan tubuh. Hanya saja, vaksin tersebut diencerkan dari satu vaksin menjadi misalnya sepuluh vaksin sehingga menyebabkan kekebalan tubuh tidak terbentuk” imbuhnya. (RZ)