MENARAnews, Medan (Sumut) – Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan datang ke Medan, Kamis (21/07/2016) dalam rangka sosialisasi UU Tax Amnesty atau pengampunan pajak. Disisi lain, agenda tersebut menuai tanggapan dari akademisi UMSU Shohibul Anshor Siregar.
Dikatakan Shohibul, sosialisasi tersebut menjadi bukti bahwa pemerintah tidak yakin bisa mendapat dukungan sosial politik dari rakyat.
“UU Tax amnesty adalah usul pemerintah, banyak opini penolakan di DPR maupun di luaran. Sosialisasi yg langsung ditangani oleh presiden menunjukkan bahwa pemerintah sangat tidak yakin dukungan sosial politk rakyat terhadap apa yg diputuskan oleh pemerintah,” kata Shohibul saat dihubungi MENARAnews, Rabu (20/07/2016).
Seharusnya, lanjut Shohibul, sosialisasi dilkaukan saat Tax Amnesty masih dalam bentuk Rancangan Undang-Undang (RUU)
“Sehingga rakyat bisa memahami, dan hasilnya melaksanakan UU tersebut,” imbuhnya.
Namun karena sudah disahkan, Shohibul Anshor menekankan bahwa Jokowi harus menjamin UU Tax Amnesty tidak sekedar melakukan pengampunan pajak tapi juga terus melakukan perbaikan sistem perpajakan.
“Pada waktu Orde Baru juga sudah pernah dilaksanakan, tapi tak pernah efektif. Kali ini Jokowi harus menjamin bahwa dengan UU Tax Amnesty akan ada tindak lanjut yang terus-menerus mengembangkan sistem perpajakan yg modern, tak banyak kebocoran,” pungkasnya.
Preaiden Jokowi dijadwalkan akan tiba di Medan dan akan mengisi acara sosialisasi Tax Amnesty di Santika Dyandra Hotel. (Yug)