MENARAnews, Banda Aceh (Aceh) – Proyek videotron yang dipunyai Dinas Pendidikan Aceh menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat Aceh. Hasanuddin Darjo, Kepala Dinas Pendidikan Aceh memberikan beberapa alasannya membuat proyek videotron kepada mahasiswa BEM Unsyiah yang melakukan aksi unjuk rasa, Senin (18/7) di Depan Kantor Dinas Pendidikan Aceh, Kuta Alam, Banda Aceh. Belasan mahasiswa tersebut menuntut pembatalan proyek pengadaan vidotron yang rencananya akan dipasang di lima kabupaten/kota.
“Kami perwakilan dari seluruh mahasiswa meminta agar proyek videotron dibatalkan, meskipun proyek tersebut sudah disahkan,” ujar Reza Cik Muhammad sebagai Korlap aksi tersebut.
Reza menuturkan, terkait dengan proyek videotron, rektor Unsyiah juga sudah memberikan komentar ketidaksetujuannya. Mahasiswa dari BEM Unsyiah ini juga mengancam Kepala Dinas Pendidikan Aceh untuk mundur dari jabatannya, apabila proyek videotron tidak dibatalkan.
“Ini adalah Dinas Pendidikan pak, bukan Dinas Informasi, jadi tidak perlu menyampaikan hal-hal yang terlalu publik,” tambah Reza dalam orasinya.
Sementara itu, Hasanuddin Darjo memberikan penjelasan kepada mahasiswa yang berdemo terkait alasan kebutuhan pengadaan videotron di lima kabupaten/kota yang telah ditentukan. Menurutnya, keberadaan videotron dibutuhkan untuk menyampaikan informasi yang bersifat edukatif, mengingat banyaknya ikllan yang lebih bersifat non-edukatif. Selain itu, videotron juga dipilih untuk mengurangi sampah bekas iklan yang sudah terlalu banyak.
Berikut adalah poin-poin yang disampaikan oleh Hasanuddin Darjo terkait dengan manfaat videotron:
- Satuan pendidikan tidak berada dalam satu wilayah, 5.113 satuan pendidikan, jadi sekolah kita tersebar di seluruh aceh
- Banyak informasi yang layak dipublikasikan, tapi masih tersimpan rapi.
- Banyak iklan pariwara yang non edukatif dibandingkan dengan yang edukatif
- Himbauan dan pelarangan menyangkut pendidikan masih sangat minim, termasuk anak berkebutuhan khusus
- Ucapan selamat untuk tahun ajatran baru di Aceh belum ada satupun
- Ujian nasional yang tidak tersosialisasikan
- Indonesia masih mulai familiar dengan videotron, era abad ke 19 ini videotron hanya digunakan perusahaan besar
- Masyarakat pun sadar dan pemerintah melihat sendiri manfaat secara masih
- Menampilkan isi yang berbeda, sosialisasi publik, layanan pemerintah
- Videotron adalah media digital untuk branding image satu produktif, media sosialisasi, media informasi, media edukasi
Meskipun demikian, mahasiswa tetap meminta agar Dinas Pendidikan membatalkan proyek videotron dan mengalihkan dana sebesar 8,5 miliar rupiah tersebut untuk membantu guru-guru di pedesaan. (AM)