MENARAnews, Medan (Sumut) – Prof. Dr. Syahrin Harahap menggelar acara lanching buku “Kitab Kehidupan” yang berisi tentang nilai spiritual tentang kehidupan. Acara yag digelar berbarengan denga I’tikaf tersebut diadakan di. Jl. Sei Petani Gedung III, Rabu (29/6/16) malam.
Saat acara launching buku, Guru besar Universitas Islam Negeri Sumut ini juga berdiskusi tentang kondisi umat islam kekinian. Syahrin mengatakan, kondisi umat Slam ekarang ini mengalami degradasi. Karena, Umat Islam telah kehilangan elemen vital dalam menjalani kehidupan.
“Kita tidak menjalankan kehidupan berdasarkan keyakinan terhadap agama. Padahal jika itu dilakukan, maka kita akan menjadi petarung yang tangguh yang memiliki kualitas dan kredibilitas untuk memajukan negara ini,” ujar Syahrin.
Buku “Kitab Kehidupan” berjumlah 176 halaman dan berisikan 79 pemikiran dan pesan yang dirangkum dalam bentuk sederhana dan dan kaya makna. Tak hanya itu, semua pesan yang ada dalam buku tersebut juga memaparkan ayat Al-Qur’an dan Hadits yang berkaitan.
“Buku ini banyak berbicara mengenai kehidupan yang harus terus dipandu dengan nilai-nilai spiritual. Itu bisa dirujuk melalui kitab kehidupan, yang terdiri dari qalbu, hati dan ruh yang dititipkan tuhan di dalam diri kita. Jika kita bertindak menurut qalbu kita, maka kita akan bertindak baik kepada siapa saja. Baik itu sebagai umat, warga negara maupun sebagai bangsa,” katanya.
Sabban Rajagukguk, yang hadir dari kalangan Sufi pada acara tersebut mengapresiasi terbitnya buku “Kitab Kehidupan” . Dia mengatakan, buku “Kitab Kehidupan” telah membawanya ke alam spiritual.
Buku ini seperti mengajak saya , mendampingi spiritualitas saya, bertemu dengan tuhan,” ungkap Sabban.
Sementara itu Kadin Sumut Ivan Iskandar menyambut baik acara launching buku tersebut. Dikatakannya, peran ulama sangatlah penting untuk mencerdaskan bangsa. ” Saat ini banyak pejabat yang tidak mengemban tugasnya dengan baik karena keserakahan, dan itu terjadi karena miskinnya nilai spiritual dan pergaulan yang salah,” ujarnya
Ivan mengajak para pejabat dan Ulama agar saling mengingatkan apabila, ada hal yang dianggap salah .
“Negara kita hancur, bukan karena banyak orang jahat, melainkan karena diamnya orang baik, mari kita saling mengingatkan.biarpun orang tersebut atasan kita, jangan takut. Karena banyak pejabat yang sebenarnya baik tapi karena tidak diingatkan mereka terjerumus ke hal yang tidak baik,”pungkasnya. (yug)
{loadposition media-right}