Baku tembak antara kelompok teroris Poso dengan Satgas Tinombala di pegunungan Ambarana, Poso akhirnya membuahkan hasil. Pimpinan tertingi Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu dinyatakan tewas.
Kematian Santoso ini jelas menjadi pukulan yang sangat telak bagi para pengikutnya. Kelompok tersebut harus segera menunjuk pimpinan baru untuk kembali merapatkan barisan. Jika tidak segera memiliki pimpinan baru, kelompok ini diprediksi akan mengalami pelemahan.
Lantas, siapakah sosok yang pantas menjadi pemimpin baru kelompok teroris tersebut?
Menurut keterangan dari Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, MIT memiliki dua sosok individu yang berpotensi menjadi pimpinan selanjutnya, yaitu Basri dan Ali
Terkait Basri, sebelumnya ia juga dikabarkan tewas bersama Santoso namun setelah adanya proses investigasi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan bahwa yang tewas bukan Basri tapi Mukhtar.
Terkait Ali, Kapolda Sulteng mengatakan, Ali merupakan anggota MIT yang paling senior.
Namun demikian, Polda Sulawesi Tengah hingga saat ini belum mengetahui apakah ada kekuatan baru setelah Santoso tewas. Oleh karena itu, polisi akan mengubah strategi untuk menangkap semua kelompok Santoso. (ADF)