MENARAnews,Medan (Sumut) – Didepan ratusan jamaah, Ustadz Felix Siauw menjelaskan tentang ketaatan dan kemaksiatan. Dia menjelaskan, apabila umat taat kepada Allah SWT maka an mendapat kebahagiaan. Namun, apabila manusia berbuat maksiat maka akan mendapat kesengsaran.
Itu dikatakannya dalam acara Talkshow Interaktif #YUKNGAJI ‘The Power Of Ngaji’ di Medan.
“Kalau kita berbuat maksiat sudah pasti kita hidup sengsara, tinggal nunggu kapan ajah waktunya. Nah kalau kita at, ka kita akan mendapat kebahagiaan,” ujar Ustadz keturunan tionghoa itu di Ballroom Hotel Madani, (30/0/2016).
Dia juga bercerita bagaimana dirinya mulai memeluk Agama Islam. Felix mualaf saat berumur 18 tahun. Saat itu juga, dia memutus hubungan dengan pacarnya.
“Umur 18 tahun saya putusin pacar saya, kita sudah empat tahun pacaran. Waktu itu kita taunya cuma pegangan tangan ajah. Karena dulu kita gak tau apa – apa. kalau sekarang mungkin kita sudah tau banyak,” katanya.
Alasan Felix memutus hubungan pacaran terebut arena Felix tak ingin semakin dalam berbuat zina. Pascaputus dengan orang yang disayangnya itu, Felix kemudian lebih banyak mengisi waktu untuk mendalami Islam.
“Pas putus yah jelas galau lah, tapi saya alihkan ke tempat lain. Mulai dari dakwah, baca surah, mencintai Allah dan Rasul, belajar islam dan mencintai Islam,” katanya.
Dia juga bercerita pengalamannya saat ingin melamar wanita yang dicintainya. Felix yang saat itu hanya memiliki penghasilan pas-pasan, memberanikan diri untuk datang melamar gadis pujaannya. Setelah mendapat restu kedua orang tuanya, Felix langsung beragkat ke rumah orang tua wanita tersebut.
Singkat cerita, Felix pun menikah dengan wanita tersebut. Setelah berkeluarga, Felix tinggal di Jakata bermodalkan tabungan Rp 1,5 juta dari tempat kerjanya yang lama. Bermodal keyakinan besar, ternyata felix tak mendapat pekerjaan sampai di Jakarta.
Pahitnya lagi, Felix yang belum punya penghasilan mendapat kabar baik. Istrinya mengandung seora bayi. Namun, lagi-lagi Felix diterjang cobaan. Istrinya mengalami keguguran. Kandungan yang sudah berumur dua bulan harus dikeluarkan dari rahim Istri. Dan itu membutuhkan uang yang cukup besar. Sedangkan Felix haya memiliki sedikit uang saat itu.
“Saya stress, saya pun berdoa kepada Allah. Dan Allah pun memberikan saya jalan. Saya jadi pedagang emas. Emas kawin istri saya pun saya jual. Gelangnya saya jual. cincinnya masih ada sampai sekarang. Gak cukup juga, sepeda motornya pun saya jual,” ujar Felix disambut tawa dari jamaah.
Meski begitu, Felix dan istrinya tetap bahagia. Pesan yang ingin disampaikan Felix sebenarnya, apabila kita taat maka akan bahagia.
“Allah tau, kalau kita taat maka kita akan bahagia,” pungkasnya. (yug)