MENARAnews, Aceh – Kegiatan keluar negeri Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) kini telah menuai banyak kontroversi dan kecaman dari berbagai elemen sipil yang ada di Aceh. Hal tersbut disampaikan oleh Sekjend Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia,Teuku Zulkhairi, Selasa (26/7/16).
Menurutnya, kunker wakil rakyat yang berangkat antara bulan Juli dan Agustus dengan menghabiskan dana negara mencapai Rp 3 Miliar tersebut dinilai tidak ada kepentingn untuk memajukan Rakyat, ini hanya mengeruk uang Negara untuk jalan- jalan.
Dia menambahkan, kalau DPR Aceh melakuan kunjungan ke luar negeri yang bisa diterima oleh masyarakat Aceh jika mampu menunjukkan kinerja dan pentingnya kunker tersebut bagi perubahan dan perbaikan dan membawa perubahan untuk Aceh. Selama ini pihak DPR Aceh tidak mampu dan tidak pernah menjelaskan apa hasil dari kunjungan tersebut.
Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) Provinsi Aceh, saat dimintai tanggapan terkait kunker DPRA ke luar negeri, menyebutkan bahwa kunker wakil rakyat hanya untuk pelesiran menjadi semakin menemukan kebenaran dan kesahihannya karena dewan terhormat tidak mampu menjelaskan kepada masyarakat akan manfaat/kontribusi terhadap pembangunan.
Ia menambahkan kalau kunker tersebut dianggap tidak perlu dan tidak bisa dI jelaskan kepada rakyat lebih baik jangan dipaksakan untuk melakukan kunker tersebut, dikarenakan tidak ada berguna bagi pembangunan Aceh dimasa yang akan datang, ujarnya,’’(**)