MENARAnews, Medan (Sumut) – Sosialisasi kebijakan Tax Amnesty ditujukan agar para pengusaha lebih memahami dan kemudian dapat memanfaatkan berbagai keuntungan. UU Pengampunan Pajak diharapkan dapat menjadi jawaban atas keraguan para wajib pajak.
Dengan keyakinan besar, Presiden Joko Widodo mengajak pengusaha agar segera melaporkan besaran kekayaan kepada negara. Jika Tax Amnesty dimanfaatkan, maka akan ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan.
“Yang pertama, amnesti pajak itu adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang. Yang kedua, amnesti pajak nantinya dilakukan pembebasan sanksi administrasi. Yang ketiga, pembebasan sanksi perpajakan, pidana perpajakan akan diberikan amnesti pajaknya,” jelasnya kepada 3500 pegusaha asal Sumut di Hotel Santika Dyandra, Kamis (21/7/16).
Untuk menikmati manfaat dari Tax Amnesty, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pengusaha.
“Syaratnya mengikuti amnesti pajak ini gampang. Kalau kita punya uang yang dulunya disimpan di bawah bantal yang belum dilaporkan, ya dilaporkan. Kalau punya dua trilliun ya laporkan dua Trilliun. Kalau punya simpanan atau aset di luar negeri juga dilaporkan,” katanya dengan gaya khasnya.
Sayangnya, untuk usaha yang sedang mendapat hukuman pidana perpajakan tidak bisa ikut dalam pengampunan pajak. Mantan Walikota Solo itu juga mengatakan, uang tebusan harus dibayar kepada negara untuk menggunakan Tax Amnesty sangat rendah.
“Kemudian yang ikut amnesti pajak ini memang tidak sedang berpekara atau menjalani hukuman pidana perpajakan. Yang ini memang tidak boleh. kalau yang tiga tadi, cukup bayar tebusannya, uang tebusannya sangat rendah sekali,” pungkasnya.(yug)