MENARAnews, Pangkalan Bun (Kalteng) – Ditengah-tengah upaya Pemerintah untuk mengaliri listrik ke seluruh wilayah Nusantara, masyarakat Desa Penyombaan, Kec. Arut Utara, Kab. Kotawaringin Barat (Kobar), mengaku hingga kini desanya masih belum teraliri listrik.
Dalam acara Safari Ramadhan yang dihadiri oleh Bupati Kobar, Camat Arut Utara, dan para pimpinan SKPD, salah satu warga bernama Bambang Wahyu menyebut bahwa warga Desa Penyombaan membutuhkan infrastuktur berupa lain jalan, listrik, dan tower jaringan seluler.
“PT.Telkomsel pernah datang beberapa kali ke Desa Penyombaan untuk melakukan survei titik lokasi pembangunan tower dan nego harga, tetapi sampai saat ini belum ada realisasinya.”ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bambang Purwanto menyatakan sudah ada rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Kecamatan Aruta.
“Jika PLTU tersebut selesai dibangun, akan ada tambahan daya sebesar 10 megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik warga Kecamatan Aruta.”tambahnya.
Terkait permasalahan infratruktur lainnya, pihaknya berjanji akan memfokuskan pembangunan berbagai infrastruktur di Kec. Arut Utara, seperti melakukan lobi ke Pemprov. Kalteng dan pemerintah pusat untuk meningkatan kualitas jalan menuju Kec. Arut Utara khususnya ke Desa Penyombaan.
“Tahun 2017 diharapkan dapat dimulai pembangunan sarana jalan menuju Desa Penyombaan yang akan menghabiskan dana sekitar Rp 40 miliar.”harap bupati yang biasa dipanggil Pak Dhe ini.
Saat ini akses jalan dari Pangkut (Ibukota Kec. Arut Utara) menuju Desa Penyombaan masih berupa jalan tanah tetapi belum beraspal. Selain itu, ada dua proyek pembangunan jembatan, tetapi kedua proyek tersebut mangkrak karena tidak selesai dikerjakan sampai tuntas. (Riz)
Editor : Raudhatul N.
{loadposition media-right}