MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Juni 2016 lalu, puluhan anggota Koperasi Omang Sabar dari Desa Sebungsu Kecamatan Parenggean Kabupaten Kowaringin Timur melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kalteng. Dalam aksi, anggota koperasi meminta pelaku penambang liar yang memasuki wilayah mereka ditangkap kembali.
Dalam aksi itu juga, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalteng berjanji akan menindaklanjuti permasalahan tersebut tetapi hingga saat ini belum ada upaya apapun yang dilakukan. Hal ini diungkapkan Ketua Koperasi Omang Sabar, Februl Untung.
“Kita sudah minta tolong kepada Direktur Eksekutif LSM Law and Development Watch Kalteng, Menteng Asmin untuk mendatangi Komisi B, tetapi belum ada kelanjutannya sampai sekarang,”ujarnya via telepon kepada MENARAnews, (19/7/2016).
Februl menyampaikan, tuntutan mereka tidak berubah dari yang disampaikan pada demo beberapa waktu lalu yaitu meminta agar sepuluh pelaku penambang emas liar di wilayah mereka ditangkap kembali.
“Intinya kami hanya ingin penangkapan kembali pelaku tersebut bersama dengan koordinator mereka yang merupakan oknum guru SDN 1 Bukit Harapan,”terangnya.
Dalam waktu dekat, Februl juga berencana mengajak kembali anggota koperasi untuk melakukan demo besar-besaran apabila tidak ada respon dari DPRD Kalteng. Selain itu, dirinya juga berharap agar penegak hukum benar-benar melakukan tugas dan fungsinya. “yang salah ya salah saja, begitu juga sebaliknya,” ujarnya lagi.
Sementara itu Direktur Eksekutif LSM Law and Development Watch Kalteng, Menteng Asmin mengatakan anggota DPRD Provinsi Kalteng sudah berencana melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait permasalahan tersebut. “Kemungkinan jadwalnya Agustus ini,”jelasnya.
Dalam rapat, Menteng mengatakan yang akan dibahas perihal pelaku penambang liar, keberadaan kebun ilegal yang mengatasnamakan kelompok tani dan lain sebagainya.
“Pertemuan itu nanti melibatkan Polda Kalteng, Kapolsek Parenggean, dan unsur-unsur terkait lainnya,”tambahnya. (Marlianti)
Editor : Raudhatul N.