MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang sedang giat-giatnya membangun percepatan infrastruktur, membuat Komisi D DPRD Jawa Tengah tertarik ingin meniru. Bahkan, DPRD Jateng ingin mempelajari bagaimana Sumsel bisa mengembangkan wilayahnya di tengah-tengah dana APBD di setiap daerah defisit serta perekonomian nasional yang tidak menentu.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Edi Santoso mengaku, pihaknya sangat terkesan dengan upaya Pemprov Sumsel yang masih gencar melakukan pembangunan tanpa harus mengganggu dana APBD Sumsel. Disimpulkannya, bahwa kaitan keterlibatan pihak swasta dalam proses partisipasi pembangunan Sumsel itu cukup optimal. Dan kemampuan Pemprov Sumsel untuk mendatangkan pembiayaan dari pemerintah pusat ini menjadi bagian penting bisa mereka terapkan.
“Kami coba tularkan di tempat kami, banyak hal yang mendapatkan perhatian sektor pembiayaan dari proses pembangunan dalam proses operasional yang dilakukan oleh pihak swasta,” ungkap Edi saat berkunjung ke Kantor Pemprov Sumsel, Kamis (21/7).
Dikatakan Edi, sebenarnya pihaknya telah mencoba apa yang diterapkan di Sumsel, dengan keterlibatan perusahaan dan pemerintah pusat, namun dari sisi optimalisasi perlu ditingkatkan lagi. Diceritakannya, sebenarnya pembangunan di Jateng telah maju, seperti Jalan Tol Trans Jawa semuanya bermuara diwilayah Jateng, terus juga ada delapan bendungan.
“Kalau saat ini kami terkonsentrasi dari sektor pariwisata, karena memang dari potensi pariwisata cukup tinggi. Sudah cukup besar infrastruktur kita kuatkan saat ini di sektor pariwista,” kata dia.
Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Sumsel, Yohanes Hasiholan Toruan mengatakan, Sumsel berusaha menjadi wilayah maju, dengan sesuatu kegiatan bisa menghasilkan percepatan pembangunan, terlebih lagi Sumsel selalu mengambil peluang hal sekecil apapun. Seperti adanya event Asian Games digelar di Palembang tahun 2018 nanti. Dampak kegiatan tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangun di segala di Sumsel.
“Pemikiran Gubernur kami Pak Alex Noerdin sungguh brilian, bagaimana bisa mengembangkan potensi di Sumsel dan memanfaatkan berbagai peluang. Kami telah menyelenggarakan event Internasional, seperti Sea Gamea, Asian University Games, Islamic Solidarity Games dan nantinya Asian Games. Mata dunia tertuju ke Sumsel dengan menyebut Kota Palembang,” tegas Yohanes.
Dibeberkan Yohanes, perjuangan Sumsel sebenarnya tidaklah mudah, namun lewat tekad kepemimpinan Gubernur Sumsel, maka hal ini bisa dijalankan. Bisa melibatkan semua pihak untuk bersama-sama membangun Sumsel. Meyakinkan Pemerintah Pusat untuk memberikan anggaran sebesar Rp 6,8 triliun untuk membangun sejumlah infrastruktur penunjang Asian Games, tanpa mengeluarkan dana APBD sepeserpun. Seperti Light Rail Transit (LRT), 3 Rusunawa, jalan tol, Jembatan Musi IV dan VI, pengembangan kawasan olahraga Jakabaring dan sebagainya. Memancing perekonomian lewat bidang olahraga.
Kemudian melibatkan peran kontribusi perusahaan swasta untuk bisa berpartisipasi pembangunan Sumsel. Dengan adanya hal ini tidak mengganggu APBD Sumsel yang hanya Rp 6,4 triliun.
“Prinsip Gubernur kami fungsinya di sini mengurusi bagian luar. Mendatangkan investor sebanyak-banyaknya agar pihak ketiga dapat membantu pebangunan kami, yang ngurusin daerah itu para 17 Bupati terkait. Pak Gubernur tidak mau kalau masalah daerah masih dia mengurusi,” ujar Yohannes. (AD)