MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) kota setempat, sejak beberapa tahun terus menggalakkan program kewirausahaan, khususnya bagi pelakuk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kendati demikian dalam upaya membangun pengembangan UMKM tersebut, berbagai hambatan maupun tantangan menjadi pekerjaan tersendiri, bagi pemko dalam membangun UMKM yang dapat menjadi penyokong perekonomian daerah.
“ Masalah daya saing, produk, kualitas , maupun tempat menjadi hambatan tersendiri selama ini, sehingga pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan terhadap UMKM. Setdaknya tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing produknya,”ungkap Wali Kota Palangka Raya, HM.Riban Satia, usai membuka seminar penguatan UMKM dalam rangka memperingati HUT pemko ke-51 dan hari jadi Kota Palangka Raya ke-59, Kamis (21/7/2016), di Aula Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.
Riban mencontohkan, manakala saat ada tamu yang berkunjung ke Palangka Raya yang dicari terlebih dahulu adalah oleh-oleh khas. “Nah, dikota ini belum ada UMKM yang mampu memberikan produksi khas. Lihat saja bila turun dari Bandara Tjilik Riwut, ketika orang mencari makanan khas dari wirausaha atau UMKM, yang ada malah produk dari luar. Inilah yang perlu mendapat perhatian kita,”ungkapnya.
Tidak hanya itu lanjut Riban, kesiapan UMKM saat ini sangat diharapkan, terlebih memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sebab itu upaya membangun UMKM yang memiliki daya saing dan meningkatkan kemampuan pengembangan komoditas unggulan menjadi prioritas. Harus diakui kata dia, kebijakan pengembangan UKM masih mengalami distorsi, sehingga tujuan dan sasarannya belum tercapai secara optimal.
“Daya saing UMKM kita masih lemah, terutama dari segi produk dan kualitas. Contohnya saja membuat kemasan produk, terlihat UMKM masih tertinggal dari daerah lain,” ujarnya.
Untuk menghilangkan distorsi tersebut, stakeholder, pemerintah , non pemerintah harus melakukan upaya peningkatan daya saing secara bertahap dan berkesinambungan.
”Pemko berharap, setidaknya pada tahun 2017 mendatang , di lima kecamatan yang ada di Kota Palangka Raya, harus ada menimal satu UMKM yang menghasilkan produk unggulan, sehingga menjadi cermin peningkatan dan pengembangan UMKM yang lainnya,”harapnya.
Dikatakan Kota Palangka Raya memiliki banyak produk UMKM dari berbagai jenis usah produksi, baik makanan dan minuman, cemilan, konveksi membatik, maupun karya cipta seni, seperti bidang meubel, ukir-ukiran, serta lain sebagainya. Hanya saja untuk mencapai nilai produksi maka yang dilihat adalah hasil produk maupun kemasan serta kualitasnya , sehingga mampu diakui secara umum.” Bahkan yang dirasa perlu adalah pemberian sertifikasi atas kualitas produk yang dihasilkan suatu UMKM,”tandasnya.
Ditambahkan untuk menuju UMKM unggulan tersebut , setidaknya produknya harus benar-benar spesifik yang bisa mendongkrak omset sekaligus memajukan UMKM .
“Potensi produk UMKM kita sebenarnya tidak kalah dengan daerah lain. Namun perlu diidentifikasi produk-produk UMKM apa saja yang bisa diandalkan. Yang terpenting Namun yang terpenting upaya membangun daya saing, produk, kualitas , maupun tempat pemasarannya, juga menjadi hal yang utama untuk dibenahi,”pungkas Riban.(Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.