MENARAnews Bengkulu – Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Bengkulu telah mencairkan anggaran sebesar Rp 2,54 miliar untuk pembayaran tunjangan sertifikasi triwulan I. Baik guru SD, SMP, dan SMA se-Kota Bengkulu.
“Hari ini (kemarin) kita sudah mengeluarkan SP2Dnya. Artinya bendahara siap untuk mencairkan dana sertifikasi guru untuk triwulan I” jelas Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPPKAD Kota Bengkulu Yudi Susanda.
Ia menyampaikan, untuk pencairan dana ke masing-masing guru bukan wewenang DPPKAD melainakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bengkulu.
“Sudah kami transfer, selanjutnya Disdikbud yang berwenang menyampaikan ke setiap guru” ujarnya
Sebelumnya, terdapat 49 guru dari 700 guru penerima tunjangan sertifikasi yang sempat bermasalah karana tidak keluar SK sertifikasinya. Namun, hal tersebut sudah diurus oleh Disdikbud ke Dirjen PTK Guru di Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Saat ini hanya bersisa 6 guru ekonomi di SMK yang mengajar kewirausahaan saja yang belum keluar sertifikasinya. Namun Disdikbud tetap berupaya supaya 6 guru itu juga mendapatkan haknya.
Kemudian terkait informasi tunjangan non sertifikasi untuk guru PNS yang belum memiliki sertifikat profesi akan cair di penghujung bulan Juni ini, Yudi mengaku hingga saat ini belum mengetahui adanya berkas pengajuan pencarian tunjangan non sertifikasi untuk 883 guru di Kota Bengkulu tersebut.
“Untuk non sertifikasi informasinya masih dalam proses oleh Disdikbud ke kita. Kita tunggu saja dulu, karena kalau saat ini baru tunjangan sertifikasi yang sudah kita proses,” jelasnya.
Diketahui untuk tujangan non sertifikasi ini, dibutuhkan anggaran sebanyak Rp 500 juta untuk pembayaran tunjangan tersebut. Dana yang tersedia untuk pembayaran tunjangan ini selama setahun masih kurang 1,6 miliar. Pasalnya setiap guru per bulan tunjangan ini sebesar Rp 250 ribu. Jika dibayarkan satu triwulan berarti per gurunya mendapatkan Rp 750 ribu. Jika dua triwulan pembayarannya nanti maka Rp 1,5 juta.
{loadposition media-right}