MENARANEWS, Kab. Mukomuko (Bengkulu) – Beberapa warga Kec. Lubuk Pinang tepatnya di Desa Tanjung Alai, Kab. Mukomuko, melaksanakan kegiatan tahunan di bulan ramadhan, suluk, selama 20 hari.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak awal ramadhan dan sesuai jadwal selesai 25 juni mendatang. Hal tersebut disampaikan Khalifah Syair, Ketua Penyelenggara dan Pembimbing Suluk Ds. Tanjung Alai, saat dijumpai MENARAnews (16/06/2016).
Kegiatan suluk di Tanjung Alai telah dilaksanakan sejak tahun 1984 dan dipertahankan sampai saat ini. Akan tetapi, tuturnya, saat ini jumlah jemaah yang ikut jauh lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
“Jemaah yang ikut ada 18 orang, 5 laki-laki, sisanya perempuan, tahun lalu bisa sampai seratusan” tuturnya.
Mayoritas pengikut suluk merupakan lansia sekitar umur 40-60 tahun. Ia menuturkan generasi muda saat ini sedikit bahkan tidak ada yang mau ikut kegiatan ini. Akan tetapi, Ia menjamin kesehatan para jemaah dalam keadaan yang sangat baik.
“Alhamdulillah sehat semua, kemaren juga sudah di cek kesehatan dari pihak Polres Mukomuko” imbuhnya.
Akan tetapi, kondisi rumah yang dijadikan tempat berlangsungnya suluk tampak dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Banyak atap yang bocor sehingga saat hujan pihaknya harus menadahnya dengan ember.
“Saya berharap ada bantuan dari pemda untuk perbaiki rumah suluk ini, klo bocor terus takutnya ganggu kesehatan jemaah” katanya.
Kegiatan yang berlangsung sekitar 20 hari ini dianggap sebagai salah satu sunnah seperti yang dilaksanakan rasul di Gua Hira. Namun ada juga yang melaksanakan selama 40 hari seperti yang dilaksanakan rasul di Gua Tsur.
“Tentunya Kita melaksanakan amalan wajib seperti biasa, seperti shalat wajib dan teraweh” jelasnya.
Di Kab. Mukomuko, kegiatan suluk dilaksanakan di beberapa kecamatan seperti di Kec. Ipuh, Sungai Rumbai, Penarik, Teramang Jaya, Pondok Suguh dan Lubuk Pinang. Lama kegiatan pun beragam, ada yang 40 hari, 20 hari, bahkan 10 hari. (AL)
{loadposition media-right}