MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalteng mengaku kecewa dan merasa dilecehkan atas sikap yang dilakukan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng. Habib Said Ismail keluar ruangan tanpa sebab dan meninggalkan ruang Rapat Paripurna saat Sidang Pembacaaan Laporan Hasil Reses Perseorangan Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Kalteng, Selasa (07/06/2016).
Bahkan menurut Anggota DPRD Provinsi Kalteng, Ergan Tunjung dalam sambutannya mengatakan, sejak dilantiknya Gubernur Kalteng Definitif yakni Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail tanggal 25 Mei 2016 kemarin, ini kali pertama sidang yang dihadiri kepala daerah tersebut.
Pantauan MENARAnews yang juga meliput di ruang rapat paripurna DPRD Provinsi Kalteng Jl. S.Parman No.2 Palangka Raya, Wagub Kalteng sudah meninggalkan ruang sidang lebih dari sejam lamanya. Pada saat itu sedang berlangsung pembacaan Laporan Hasil Reses Dapil III (melingkupi Kabupaten Kotawaringin Barat, Sukamara dan Lamandau.red).
Keluarnya Wagub Kalteng dianggap anggota dewan sebagai salah satu sikap Walk Out (WO), bahkan sidang ditunda sampai dirinya kembali hadir dalam rapat satu jam kemudian.
Anggota DPRD Provinsi Kalteng Dapil III, Hj. Prihati Titik Mulyani menjelaskan, pada saat penyampaian laporan dirinya juga menyinggung keberadaan Wagub Kalteng.
“Tadi saat saya melaporkan laporan hasil reses saya katakan ‘kepada Wakil Gubernur Kalteng yang tidak ada di tempat’ Padahal penyamapaian temuan dalam reses kami kemarin memang kebanyakan infranstruktur yang masih perlu pembenahan dan insentif yang disesuaikan dengan janji Gubernur Kalteng,” jelas Mulyani diwawancarai usai menghadiri Sidang Paripurna.
Dia juga menginginkan, Wagub Kalteng seharunya duduk dan mendengarkan aspirasi serta persoalan yang tengah dihadapi masyarakat yang disampaikan melalui Anggota DPRD Provinsi Kalteng pada saat melakukan reses ke sejumlah daerah atau dapil masing-masing.
Dia menyampaikan, tentunya pelaksanaan reses perlu anggaran dan tenaga. Lanjutnya, jika hal tersebut tidak dihargai dan didengar bagaimana Pemerintah Daerah menyikapi dan menjawab persoalan yang tengah dialami masyarakat. Jika tidak tau apa yang nantinya diperioritaskan.
“Banyak yang kita sampaikan tadi, salah satunya masih banyaknya bangunan sekolah perlu pembenahan, masih banyaknya kurangan tenaga guru di daerah. kekurangan ruang laboratorium hampir di setiap sekolah dan lain sebaginya,” ujarnya DPRD Praksi Partai Nasdem ini menambahkan.
Di sisi Lain, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalteng, Abdul Razak menyampaikan, kedepanya jangan terulang kembali, sehingga proses sidang dapat berjalan dengan lancar. Jika sikap Wagub Kalteng yang meninggalkan sidang paripurna dibiarkan, maka semakin lama akan semakin mengecewakan.
“Ya hormatilah sidang paripurna! yang bersangkutan sudah melecehkan, kita takut bagaimana pandangan orang dengan sidang paripurna jika demikian. Kalau misalkan ke belakang mau kencing atau apa, kan bisa balik lagi mengikuti sidang,” tutupnya.
Sampai dengan saat ini, belum ada penjelasan dan alasan khusus dari Wagub Kalteng. Saat hendak dikonfirmasikan usai kegiatan rapat paripurna oleh sejumlah awak media, Wagub terlihat buru-buru meninggalkan ruang rapat. (Arliandie)
Editor : Raudhatul N.
{loadposition media-right}